Mohon tunggu...
romi sangaji
romi sangaji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada

Saya memiliki ketertarikan pada teknologi, lingkungan dan pengembangan pembelajaran bagi orang dewasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berpetualang dalam Kenangan Melalui Stimulasi Sensorik

14 Juni 2023   10:49 Diperbarui: 14 Juni 2023   10:55 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kenangan adalah harta yang tak ternilai dalam kehidupan kita. Kenangan membentuk identitas, menjadi sumber pengalaman, dan menghubungkan kita dengan masa lalu. 

Namun, ada saat-saat ketika kenangan tampak pudar dan tersembunyi di balik kabut waktu. Apakah ada cara untuk membangkitkan kembali kenangan yang terkubur? Dalam artikel ini, kami akan membahas salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghidupkan kembali kenangan yang terlupakan.

Sebelum itu, kita perlu memahami terlebih dahulu bagaimana ingatan dibentuk dalam otak kita. Ingatan  merupakan pengalaman yang masuk dan tersimpan pada benak kita, dengan organ sensorik atau biasa disebut sebagai panca indera sebagai pintu gerbang utamanya. Pengalaman itu masuk melalui panca indera kita dalam bentuk stimulus sensorik.

Stimulasi sensorik adalah suatu bentuk rangsangan yang mengaktifkan indera, seperti cahaya pada indera penglihatan, suara pada indera pendengaran, aroma pada indera penciuman, rasa pada indera perasa, dan tekanan pada indera perabaan. Indera ini ternyata tidak hanya berperan menjadi pintu gerbang yang hanya dilewati oleh informasi yang masuk ke otak kita tapi justru indera manusia memiliki hubungan yang kuat dengan kenangan kita. Saat kita mengalami sesuatu, indera kita menyerap informasi tentang lingkungan dan peristiwa tersebut, kemudian menyimpannya sebagai kenangan dalam otak kita.

Misalnya adalah membangkitkan kembali kenangan melalui penggunaan aroma. Bau makanan favorit nenek di dapur, aroma kopi di pagi hari, atau harum bunga di taman---semua ini dapat mengirimkan sinyal ke otak kita dan membuka pintu menuju kenangan yang terkubur. 

Ketika kita mencium aroma yang kita kenal, otak kita langsung terhubung dengan kenangan yang terkait dengan aroma tersebut. Perasaan dan pengalaman masa lalu mampu untuk muncul kembali dengan jelas, seolah-olah kita sedang hidup di saat itu.


Selain aroma, musik juga memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membangkitkan kenangan. Sebuah lagu yang pernah kita dengarkan di masa lalu dapat mengirimkan kita kembali ke momen dan perasaan yang terkait dengannya. 

Ketika kita mendengar melodi yang akrab atau lirik yang dulu kita nyanyikan bersama orang orang terdekat kita, emosi dan ingatan masa lalu akan tiba-tiba muncul dalam pikiran kita. Musik memiliki kekuatan untuk menghubungkan kita dengan kenangan yang mungkin telah terlupakan.

Sentuhan juga merupakan stimulus yang kuat dalam membangkitkan kembali kenangan kita. Pijatan lembut, merasakan tekstur benda-benda yang dulu sering kita sentuh, atau bahkan memegang tangan seseorang yang kita cintai---semua ini dapat memicu kenangan dan emosi yang terkait dengan sentuhan tersebut. Indera perabaan memiliki kemampuan untuk membawa kita kembali merasakan momen yang kita rindukan.

Selain tiga indera tersebut, penglihatan juga dapat digunakan sebagai alat untuk membangkitkan kembali kenangan. Gambar-gambar atau foto-foto dari masa lalu dapat memicu kenangan dan membantu kita mengingat momen-momen penting dalam hidup kita. 

Warna, bentuk, dan detail visual dari gambar-gambar tersebut dapat mengaktifkan area otak yang bertanggung jawab atas penyimpanan kejadian di masa lalu, sehingga memungkinkan kita untuk teringat dan seakan mengalami kembali momen tersebut dengan lebih hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun