Mohon tunggu...
Romi Febriyanto Saputro
Romi Febriyanto Saputro Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan Ahli Madya Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen

Bekerja di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen sebagai Pustakawan Ahli Madya. Juara 1 Lomba Penulisan Artikel Tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2008. Email : romifebri@gmail.com. Blog : www.romifebri.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pasar Rakyat, Biang Kemakmuran Rakyat!

15 Desember 2014   20:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:16 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istriku yang biasa berbelanja di Pasar Bunder terkadang suka membanding-bandingkan harga barang antara di pasar modern dan pasar rakyat. Menurutnya, harga di pasar modern sesungguhnya hanya dibuat "terkesan" murah saja. Untuk barang-barang tertentu, susu misalnya, sengaja dijatuhkan harganya di bawah harga pasar. Namun, di sisi lain ada barang-barang tertentu yang harganya di atas rata-rata harga pasar namun tidak diumumkan ke publik. Yang dipromosikan ke publik adalah barang-barang dagangan yang memang didesain untuk membuat pasar modern terkesan murah saja.

Apakah ini berarti saya antipati dengan pasar modern ? Tentu tidak ! Saya berbelanja di pasar modern hanya ketika ada keadaan "gawat darurat" saja. Pagi-pagi ketika belum ada warung buka, mau buat teh hangat, kok gulanya habis. Minimarket yang buka 24 jam menjadi pilihan darurat.

Kedua, berbelanja di pasar tradisional memperkecil peluang untuk melakukan aktivitas pemborosan. Belanja di pasar modern jelas akan membuka peluang besar untuk membeli barang-barang yang diinginkan tetapi sesungguhnya tidak diperlukan. Apalagi ketika mengajak anak-anak. Tangis anak-anak terkadang akan memaksa uang keluar dari dompet orang tua untuk membeli barang-barang yang sebenarnya belum masuk skala prioritas. Hidup hemat dan sederhana sesuai arahan presiden lebih mudah tercapai jika kita belanja di pasar rakyat.

14186310192119395664
14186310192119395664
Kawasan sebelah barat Pasar Bunder. Banyak pedagang helm di kawasan ini

Ketiga, berbelanja di pasar rakyat berfungsi untuk memperkuat ikatan sosial dengan tetangga, teman, dan relasi yang kebetulan menjadi pedagang di pasar tradisional. Kesibukan mencari nafkah terkadang menyebabkan pudarnya ikatan sosial di dunia nyata. Belanja di pasar tradisional merupakan salah satu cara untuk menjalin ikatan kasih sayang /silaturahmi dengan lingkungan sosial tempat kita tinggal.

Keempat, belanja di pasar rakyat sesungguhnya adalah pembelaan kita kepada saudara-saudara kita yang sudah berani terjun menjadi wirausahawan maupun wirausahawati. Ingat, menurut hasil survey hanya dua persen rakyat negeri ini yang berani terjun di dunia wirausaha.

14186225402076698400
14186225402076698400

Kompleks Timur Pasar Bunder ini, harga di sini mampu bersaing dengan pasar modern

Seandainya, memang ada barang-barang yang terpaksa sedikit lebih mahal daripada pasar modern, anggaplah kelebihan harga barang yang kita bayarkan sebagai bentuk kepedulian untuk menguatkan ekonomi rakyat. Apalagi jika selesih harganya tidak seberapa. "Selisihnya, toh tidak ada satu juta kan, Mas ?" tanya istriku sambil tersenyum.

Kelima, saat ini sudah banyak pasar rakyat yang kondisinya bersih, rapi, dan tidak kumuh. Pasar Bunder dan Pasar Kota Sragen merupakan pasar rakyat yang keadaannya jauh dari kesan kotor dan kumuh. Di kecamatan, masih banyak pasar rakyat dengan kondisi yang relatif rapi dan bersih yang menjadi urat nadi perekonomian rakyat. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan lagi bagi kita untuk enggan berbelanja di pasar rakyat.

Yuuuk, belanja di pasar rakyat ! Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk kemakmuran rakyat. Selamat belanja di pasar rakyat !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun