Mohon tunggu...
Romeo Matthew A. P.
Romeo Matthew A. P. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Romeo Matthew Alexandro Pantouw Hutasoit merupakan seorang mahasiswa Hubungan Internasional di salah satu kampus negeri di Jakarta yaitu Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. Berada di semester 6, dengan IPK 3.85, Romeo memiliki minat terhadap isu-isu internasional, sebagaimana ia juga aktif dalam mengikuti dan memenangkan lomba seperti: Juara 3 LAPAN Space Debate (2017), Most Outstanding Delegate dalam Model United Nations Veteran Conference (2018), dan Best Delegate Model ASEAN Meeting sebagai Minister of Finance & Senior Officer Universitas Pertamina (2019). Diplomasi menjadi salah satu kajian & fokus dari Romeo, sebagaimana pernyataan mengenai diplomasi juga dinyatakan oleh Adolf Hitler, “When diplomacy ends, War begins.” Untuk itu, informasi dan pengaplikasian dari diplomasi merupakan hal yang perlu untuk disosialisasikan dan dijalankan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, sehingga Indonesia mampu menjadi negara yang mampu bersaing dan unggul dalam kontestasi hubungan internasional.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menilai Efektivitas ASEAN dalam Melaksanakan Kerjasama di Tengah Disrupsi Wabah Pandemi Covid-19 (Periode 2020)

16 Maret 2021   22:40 Diperbarui: 17 Maret 2021   14:47 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi COVID-19 dan ASEAN

Pandemi COVID-19 menjadi suatu wabah virus yang tidak dapat dihindari (inevitable) oleh seluruh negara-negara yang ada di dunia, tidak terlepas secara luas kepada negara-negara yang berada di wilayah Asia dan secara sempit kepada ASEAN. Merebaknya virus corona dimulai melalui tingginya tingkat penyakit yang dinilai sebagai pneumonia di Wuhan, China. Dengan tingginya tingkat infeksi dari waktu ke waktu, tidak dipungkiri bahwa virus yang kemudian diteliti sebagai COVID-19 ikut menyerang dan menginfeksi masyarakat global. ASEAN sebagai organisasi regional yang menaungi 10 negara anggotanya dan memiliki kapasitas dalam mengatur pertumbuhan aspek-aspek seperti politik, keamanan, ekonomi, serta sosio-kultural, diuji kapabilitasnya dalam menghadapi permasalahan global yang mempengaruhi negara-negara anggotanya dalam berbagai macam aspek, yang kemudian berdampak kepada ritme pertumbuhan ASEAN yang menurun dibandingkan dengan prediksi (initial forecast) pada masa-masa sebelum terjadinya wabah virus COVID-19. 

Tidak dipungkiri bahwa COVID-19 tidak hanya menyerang ASEAN secara eksklusif, melainkan seluruh dunia secara inklusif. Akan tetapi terdapatnya wabah dan pandemi tersebut dapat menjadi suatu cara untuk menguji bagaimana kemampuan ASEAN sebagai organisasi intra-nasional menghadapi permasalahan yang ada. Pertanyaan yang muncul untuk dikritisi adalah bagaimana respon ASEAN terhadap wabah pandemi corona yang ada, dan bagaimana kemampuan ASEAN dalam bekerjasama menggunakan mekanisme yang ada di dalam organisasi tersebut untuk menghadapi permasalahan penyebaran virus COVID-19 yang berdampak kepada berbagai macam aspek seperti ekonomi, sosial, serta aspek kesehatan.

Kondisi ASEAN Dalam Pandemi COVID-19

Semenjak dideklarasikannya COVID-19 sebagai pandemi global, tingkat masyarakat yang terjangkit virus COVID-19 menunjukan tren uphill setiap waktunya, tidak terkecuali terhadap masyarakat dalam negara-negara anggota ASEAN. Hal tersebut didukung oleh data pada gambar 1 yang berasal dari ASEAN Policy Brief April 2020, sebagaimana data tersebut menunjukan grafik peningkatan kasus yang terkena COVID-19 pada setiap ASEAN Members State (AMS) hingga periode 9 April 2020. Tidak hanya dampak secara kesehatan, pandemi COVID-19 juga berujung kepada disrupsi faktor-faktor esensial lainnya dalam berjalannya suatu negara, salah satunya adalah dalam aspek perekonomian. Perekonomian negara-negara di ASEAN diprediksi pada tahun 2020 untuk mencapai kondisi yang baik secara keseluruhan bagi setiap negara anggotanya. Akan tetapi prediksi perekonomian yang ada didasari pada keadaan ‘normal’. Dengan adanya pandemi global, apa yang diprediksikan akan terjadi pada perekonomian negara-negara anggota ASEAN menjadi terkoreksi, menyesuaikan kondisi pasar dan perputaran barang dan jasa yang ada. Terlihat pada gambar 1.1 bahwa secara garis besar initial forecast perekonomian negara-negara ASEAN lebih tinggi dibandingkan dengan revised forecast disaat pandemi COVID-19 mempengaruhi daya beli, lapangan pekerjaan, stabilitas dan perputaran barang dan jasa, dan faktor-faktor lainnya dalam perekonomian negara

1.0. Grafik ASEAN Policy Brief yang menunjukan tren peningkatan jumlah kasus infeksi COVID-19 di seluruh negara-negara anggota ASEAN
1.0. Grafik ASEAN Policy Brief yang menunjukan tren peningkatan jumlah kasus infeksi COVID-19 di seluruh negara-negara anggota ASEAN
Sumber Grafik: ASEAN Policy Brief, April 2020.

1.1 Perubahan prediksi pertumbuhan ekonomi dari negara-negara anggota ASEAN (antara initial forecast & revised forecast).
1.1 Perubahan prediksi pertumbuhan ekonomi dari negara-negara anggota ASEAN (antara initial forecast & revised forecast).
Sumber Tabel: ASEAN Policy Brief, April 2020.

Teori Ancaman Non-Tradisional & Teori Neoliberalisme

Adanya COVID-19 dapat dikatakan sebagai bagian dari ancaman non-tradisional. Meskipun ancaman tradisional merupakan ancaman yang tidak mengancam aspek militer maupun kedaulatan, akan tetapi ancaman tersebut tetap mampu membawa kepada dampak-dampak yang tidak dikehendaki. Secara historis, ancaman serupa dengan COVID-19 telah terjadi dalam kasus Black Death serta Spanish Flu, dimana kedua ancaman tersebut merenggut nyawa jutaan orang. Dengan itu ancaman COVID-19 merupakan ancaman yang tidak dapat disepelekan dan perlu untuk ditangani secara bersama-sama. Selain dari teori keamanan non-tradisional, prinsip kerjasama dalam ASEAN selaras dengan prinsip dalam teori Neoliberalisme. Kaum Neoliberalisme memiliki pandangan mengenai politik global dimana aktor negara maupun non-negara memiliki karakteristik yang berupa saling bergantung satu sama lainnya (Keohane dan Nye, 1977). Selain itu, Baldwin (1993) juga menyatakan bahwa dalam pandangan neoliberalisme, kerjasama merupakan suatu metode yang paling tepat untuk dijalankan oleh aktor negara, sebagai cara bermediasi dengan negara lainnya, untuk mencapai suatu kondisi yang berupa kesejahteraan ekonomi melalui kerjasama ekonomi antar negara.

Upaya kerjasama ASEAN dalam menghadapi COVID-19 (ASEAN Defence Ministers Meeting & ASEAN Plus Three)

Dengan meningkatnya wabah corona serta dampak-dampak negatif yang dihasilkan dari pandemi COVID-19, maka dari itu ASEAN sebagai organisasi intra-nasional dituntut untuk memaksimalkan kapasitas dan kapabilitasnya yang ada, sesuai dengan ASEAN Way. Terdapatnya beberapa usaha yang dilakukan oleh ASEAN dalam menghadapi permasalahan penyebaran virus COVID-19. Salah satu pertemuan yang menginisiasikan adanya usaha ASEAN dalam menghadapi COVID-19 adalah melalui pertemuan ASEAN Defence Ministers Meeting. Pertemuan tersebut terlaksana pada 19 Februari 2020 di Han Noi, Vietnam. Hasil dari pertemuan tersebut adalah untuk menekankan pentingnya aspek kerjasama di antara negara-negara ASEAN serta mitra negara lainnya untuk menghadapi pandemi yang ada. Secara lebih spesifik, hasil dari pertemuan tersebut adalah dalam bentuk pembentukan Joint Statement on Defense Cooperation against Disease Outbreak.

Usaha lainnya yang menginisiasikan adanya kerjasama dalam ASEAN, diimplementasikan melalui APT (ASEAN Plus Three). APT adalah sebuah mekanisme kerjasama yang dibentuk oleh ASEAN, dimana terdapatnya kerjasama antara AMS (ASEAN member states) bersama-sama dengan tiga negara lainnya yaitu Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Dalam relevansinya dengan pandemi COVID-19, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh negara anggota terdampak secara negatif atas adanya penyebaran virus baru tersebut. Dengan itu, ASEAN memutuskan untuk memanggil bantuan secara eksternal yaitu melalui forum ASEAN Plus Three. Ketiga negara mitra ASEAN tersebut mampu memberikan bantuan-bantuan yang dinilai signifikan dan utama dalam menangani COVID-19. Secara normatif terdapatnya keputusan-keputusan penting yang disepakati dalam pertemuan KTT APT 2020. Secara rill, baik China, Jepang, maupun Korea Selatan, turut memberikan bantuan langsung kepada ASEAN. China memberikan bantuan kepada Member States berupa pemberian APD, masker, ventilator, serta data teknis dan pengalamannya dalam menghadapi virus corona melalui testing dan treatment. Jepang memberikan sumbangsih yang berupa komitmen dalam menjaga pasar agar jauh dari stagnasi, melalui penjagaan rantai pasokan barang-barang seperti komoditas, peralatan kesehatan, dan obat-obatan. Negara lainnya, yaitu Korea Selatan memberikan bantuannya dalam hal pemberian alat-alat tes, PCR, serta pelatihan penggunaan alat tes kepada negara-negara anggota ASEAN untuk membantu menghadapi situasi darurat dalam medis yang dihadapi oleh masing-masing negara.


Kesimpulan

Tidak dipungkiri bahwa terdapatnya disrupsi dalam berbagai macam aspek dalam bernegara yang dialami oleh seluruh negara di dunia, termasuk terhadap ASEAN. COVID-19 yang berdampak secara negatif bagi pertumbuhan perekonomian serta kesejahteraan dan kualitas kesehatan masyarakatnya merupakan ancaman non-tradisional yang perlu untuk dicari jalan keluarnya. ASEAN sebagai organisasi intra-nasional menjalankan kapasitasnya untuk bekerjasama disaat terdapatnya wabah virus corona yang merebak. Berdasarkan Neoliberalisme, kerjasama menjadi opsi yang paling tepat untuk dilaksanakan oleh state-actors demi tercapainya kesejahteraan, khususnya dalam hal ekonomi. COVID-19 yang berdampak negatif terhadap perekonomian menginisiasikan kerjasama-kerjasama untuk dilakukan di ASEAN, selaras dengan teori neoliberalisme. Kerjasama yang dijalankan ASEAN direfleksikan melalui ASEAN Defence Ministers Meeting serta ASEAN Plus Three. Kedua hal tersebut adalah segelintir contoh dari tindakan ASEAN dalam mengusahakan pemutusan mata rantai COVID-19. Dampak yang dihasilkan atas adanya kerjasama tersebut sangatlah positif bagi seluruh negara anggota ASEAN. Terdapatnya bantuan-bantuan dari China, Jepang, dan Korea Selatan, mampu mempersiapkan ASEAN untuk menghadapi COVID-19 secara lebih matang dan kuat. Dengan itu, ASEAN sebagai organisasi internasional dapat dikatakan berhasil dalam menjalankan mekanismenya dalam hal pengupayaan kerjasama, untuk mencapai kondisi lebih kuat dan stabil di tengah disrupsi COVID-19.

Referensi

 

ASEAN. (2020). ASEAN-Australia Health Experts’ Meeting on COVID-19. Diakses dari https://asean.org/asean-australia-health-experts-meeting-covid-19/.

ASEAN. (2020). Economic Impact of COVID-19 Outbreak on ASEAN. ASEAN Policy Brief, April 2020.

Olivia, Yemima. (2020). Neoliberalisme: Analisis Kerja Sama ASEAN Plus Three (APT) dalam Menghadapi dan Mengatasi Dampak Pandemi COVID-19. Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga

Putri, Riska. (2020). SINGAPURA DAN ASEAN: ANALISIS RELASI NEGARA DAN INSTITUSI KAWASAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19. Jurnal Dinamika Global Vol. 5 No. 2, Desember 2020.

Rizky Widian, Omega. (2020). ASEAN Regional Potentials for Combating COVID-19. Faculty of Social and Political Sciences, Parahyangan Catholic University, Indonesia.

Ziyad Falahi, Poltak Partogi Nainggolan (2020). REGIONALISME ASEAN DALAM MERESPONS PANDEMIK COVID-19. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Vol. XII, No.7/I/Puslit/April/2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun