Kebaikan Darwis selalu berpijar disungut antena. Dia mengerti apa yang jadi harapan jenis serangga pelindung kutu daun. Darwis sudah lama menjadi pegawai Koh Bun. Dari pembicaraan antara dia dengan pelanggan, kami tahu Darwis bukan asli penduduk kota ini.Â
Dia perantauan asal desa Sendang, Pracimantoro, Wonogiri. Terdamparnya dia disebabkan oleh permintaan simboknya agar jangan merantau jauh-jauh. Dia kalah cepat, jadi harus menerima nasib.Â
Kakak-kakaknya telah duluan menjajah diberbagai belahan tanah air, bahkan satu diantaranya menjadi TKI di Hongkong. Sebagai bungsu, Darwis mengerti kekuatiran simbok. Sebenarnya bapak tidak mempermasalahkan kemana Darwis pergi.
"Biarkan to, mbok. Darwis butuh pengalaman hidup", kata bapak. "Apalagi anak lelaki, khasanah hidupnya supaya berwarna. Jangan hanya di hutan cari kayu atau makanan kambing. Ketemunya itu-itu saja. Diluar banyak hal yang bisa Darwis pelajari".
Tapi simbok punya pendapat, kalau dia kangen anak-anak, paling tidak Darwis bisa menghanguskannya bila tempat rantaunya dekat. Memang benar, jarak desanya ke kota Solo hanya tujuh puluh kilometer. Jika ditempuh dengan motor butuh waktu dua jam kurang sedikit, Itu alasan utama. Berharap pada kakak-kakaknya hanya pepesan kosong, itu alasan kedua.
***
Bila Darwis sudah memegang senjatanya, mulailah kilatan kepiawaian mengunjuk. Kecekatan tangannya mengaduk cairan kental kemudian menuangkan ke loyang panas pada kisaran derajat tertentu, sampai membiarkan cairan itu memadat hingga menjadi kenyal, dibiarkan tanak sebelum diangkat hingga pori-pori bermunculan.Â
Asap meliuk-liuk menari keatas melukiskan kelezatan. Pancaran lampu led berdaya terang membantu memperlihatkan ujud nyata hasil kreasinya.Â
Gumpalan mentega melapisi benda kenyal dengan topping mesis, gula pasir, cacahan kacang tanah atau mete, pecahan oreo, kismis, wijen, parutan keju ditambah susu kental manis.Â
Kami melihat ketebalan topping dengan takjub. Disinilah Darwis menaburkan sedikit remahannya untuk kami. Tanpa basa-basi, segera penyerbuan terjadi kemudian mengusungnya menuju sarang besar.Â