"Kathah tiyang Jakarta, Semarang, Ponorogo, Jogja ngecamp(menginap dengan mendirikan tenda) wonten mriki. Ingkang  sering tiyang Solo", tuturnya.
Cuma perlu diperhatikan, jika mau kesini bawa bekal sendiri. Karena tak ada warung makan. Seperti yang telah diterangkan diawal, sulitnya air tawar  memaksa kalian harus menggunakan air laut  sebagai pembilas bila buang air ditoilet.Â
Daya tarik pantai Krokoh berhasil merubah kepemilikan beberapa lahan oleh orang luar. Gundukan bukit-bukit yang bersambungan menjorok kearah laut(semenanjung) telah di akusisi para pendatang.Â
Baik disebelah timur atau barat. Rumornya, sebuah resto dan pondok pesantren akan berdiri ditempat ini. Itu dibuktikan dengan aktivitas alat berat (backhoe) mengepras tanah perbukitan. Alat berat tersebut baru bekerja sebulan yang lalu.
Secara administratif, pantai ini bagian dari desa Songbanyu, Kapanwon Girisubo, kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Sebuah wilayah paling timur bersisian dengan Kabupaten Wonogiri. Untuk memperoleh bahan-bahan kebutuhan pokok para pemilik warung kelontong di desa tersebut harus kulakan ke Pracimantoro menempuh jarak 23 KM atau ke Baturetno (36 KM) yang masuk wilayah Jawa Tengah.
Apakah bupati Gunungkidul tahu kalau ada warganya yang belum atau sulit mendapatkan akses kesehatan secara gratis dalam bentuk KIS(Kartu Indonesia Sehat)?Â
Pak Soekidjo menuturkan dirinya harus menjual sebagian tanahnya untuk biaya operasi pada anaknya yang punya benjolan dileher. Lima belas juta rupiah harga yang ia bayar ke RSUD Wonosari. Perbincangan kami juga menyinggung masalah Program Keluarga Harapan(PKH)/Biaya Langsung Tunai(BLT).
"Sak jane kulo tiyang mboten gadah, kok mboten angsal PKH?"(sebenarnya saya orang yang tidak punya-kategori miskin-, kok tidak mendapat PKH). Protes kecil tersembur dari bibir pria itu. Tekanan kalimatnya menyiratkan kekecewaan. Ada gundah yang tersamar. Bahkan meminta surat keterangan warga miskin untuk mendaftarkan sekolah anaknya tidak terujud. Karena tidak punya KIS serta kartu PKH. Apakah benar syaratnya begitu?