Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pantai Krokoh dan Lelaki Bernama Soekidjo

5 Juni 2022   09:40 Diperbarui: 5 Juni 2022   09:44 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur yang harus saya lewati (Dokumen Pribadi)

"Ditempat ini, air bersih sangatlah minim", ujarnya dengan ekspresi datar. "Kami mendapatkannya dari sebuah sumber di utara Sadeng yang dikelola PDAM dialirkan lewat pipa. Kami tampung di sebuah bak kemudian di bagi dengan tujuh KK. Setiap KK dapat dua kubik. Itupun mengalir seminggu sekali. Jadi harus dihemat"

Kehidupan penduduk dusun dimana bapak Soekidjo tinggal terasa monoton. Wilayah ini begitu sepi, begitu sunyi, sungguh pas bagi para pencari ketenangan. Sembulan modernisasi kontras bila dibenturkan dengan lingkungan, diantaranya tampak dalam bentuk kepemilikan handphone walau sinyal masih undlap undlup(muncul hilang) buat beberapa provider dan kendaraan yang dimiliki segelintir warga.

Kondisi begini menggoda anak mudanya merantau meninggalkan segala kenangan masa kecil. Faktor ekonomi bujukan paling kuat. Pulau Sumatera satu diantara daerah yang dituju para pemuda Songbanyu, selain Jogja, Jakarta, Solo serta daerah lain. Ditahun 1982 pak Soekidjo pernah merantau selama dua tahun ke Baturaja, Sumatera Selatan. 

Saudaranya ada yang menetap membentuk mahligai rumah tangga disana. Diantara para perantau yang berhasil adalah pemilik warung tenda Shejack. Brand ini dikota Solo kondang sebagai penyedia susu segar siap minum dengan banyak cabang di sudut-sudut kota bengawan. Keberhasilan tersebut menarik kerabatnya untuk mengikuti jejak.

Sudut lain pantai Krokoh (Dokumen Pribadi)
Sudut lain pantai Krokoh (Dokumen Pribadi)

Kedatangan saya ke Pantai Krokoh pada Kamis, 26 Mei 2022 tiada lain hanya sekedar rekreasi setelah lama tak menjumpa gelombang air laut. Buih-buih bergumpalan sebelum berceceran musnah. Saya perlu menikmati sapuan air dijemari kaki. Menggelitik mencubiti kulit. Bentang alam dengan segala gincunya menyepak keletihan pikir. Untuk mencapainya dibutuhkan tekad. 

Perlu beberapa kali berhenti guna memastikan kalau arah yang saya ambil sudah benar. Petunjuknya kecil serta perlu pemahaman. Hanya tertancap dibeberapa titik desa. Jalannya menggak-menggok naik turun berkelok berupa cor-coran. 

Memasuki sebuah padukuhan (Dokumen Pribadi)
Memasuki sebuah padukuhan (Dokumen Pribadi)

Sebelum tahun 2019, jalan kearah pantai masih berupa jalur setapak dengan sesemak belukar. Pengunjung dipaksa parkirkan kendaraannya diatas(ujung desa), kemudian jalan kaki. Program TMMD(Tentara Manunggal Masuk Desa) terealisasi dengan membangun jalan berupa pengerasan tanah berlapis cor semen. Tentara bahu membahu bersama warga di empat dusun menyibak halang rintang, membabat tetumbuhan.

Pantai ini hanya akan ramai bila musim liburan atau Sabtu-Minggu. Tidak ada biaya masuk untuk menikmati lanskap. Hanya uang kebersihan(seikhlasnya) bila kalian bermalam disini. Penuturan bapak Soekidjo, lahan parkir bisa penuh oleh kendaraan, seperti lebaran kemarin.

Jejeran bukit itu sudah ada yang memiliki (Dokumen Pribadi)
Jejeran bukit itu sudah ada yang memiliki (Dokumen Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun