Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mencicipi Sisa-sisa Ketenaran Tlagan Asri

9 September 2018   12:07 Diperbarui: 9 September 2018   12:13 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang dapat diambil dari hutan pinus selain getah dan turunannya adalah kealamian tempat. Dicoba dengan mengelola untuk wana wisata cukup bagus. Cuma harus didukung sarana dan prasarana untuk menguatkan pondasinya. Saya punya pendapat, wana wisata di dusun Sendang desa Sepanjang ini didirikan dengan "mendompleng" Goa Maria Sendang Pawitra. Karena berdirinya lebih dulu Goa Maria. 

Jarak antar keduanya sejalur cukup dekat. Disamping itu, nama tempat ibadah umat Katolik sudah familiar bagi masyarakat sekitar. Bahkan jika kalian ke Tawangmangu, sebelum terminal atau SMPN 1 Tawangmangu sudah ada plakat khusus ke arah tempat wisata religi tersebut. Disinilah kemungkinan, Tlagan Asri coba ditawarkan sebagai alternatif atau pendamping.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Saya sebenarnya juga tidak tahu. Niat awal hanya ingin susuri pedesaan dilereng Lawu. Kalau-kalau ada yang menarik. Dari Jumantono ke arah Beruk Wetan, Beruk, Jatiyoso menyusuri liku-liku jalan. Kemudian coba balik dan dapat jalan menuju Tawangmangu. Disini saya mendapati rute begitu mendebarkan.

 Saya dibuat cemas karena melewati lereng yang bikin deg-degan. Memakai motor matic boleh dibilang nekat. Saya melihat, warga desa jarang yang memakai model matic sebagai tunggangan. Kebanyakan bergigi baik bebek atau koplingan. Benar-benar diperlukan kehati-hatian. 

Bagi penduduk di lereng gunung, jalanan kaya usus ayam bukan sesuatu ajaib. Tapi bagi saya dan mungkin warga kota ini sesuatu yang bikin andrenalin bergolak. Kanan kiri jurang dalam, tebing bukit ada yang longsor sedikit. Berbicara masalah longsor, salah satu dusun di Jatiyoso sudah hilang karena longsor. Penduduk yang selamat di pindah disekitar dusun tetangga terdekat.

Dulunya mereka darimana ya? kok bertempat tinggal di lereng pegunungan?

Tipikal lereng gunung, lahan pertanian pasti dengan kemiringan ekstrem dengan jenis tanah kemerahan. Kol, bebungaan, wortel, daun bawang, pisang, cengkeh melimpah disisian.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Papan petunjuk kecil bikinan mahasiswa UGM ketika KKN menolong dan mengantarkan saya dengan benar. Sebatang bambu dengan tali (dimaksudkan untuk menyetop kendaraan yang akan masuk) dengan gubuk bambu (pos penjaga baru?) membuat laju motor saya hentikan. 

Seorang simbah simbah datang dan duduk disana saya tanyai tentang lokasi itu. Jaraknya tak jauh lagi, hanya kisaran 1 kilometeran. Selembar 5 ribuan berpindah tangan. Apakah penjaga loketnya harus seorang nenek? Jawabannya bisa kalian tafsirkan di awal tulisan ini.

Bila pemuda sudah menyerah kalah, orangtualah yang jadi penggantinya?

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Wana wisata Tlagan Asri sudah tidak terurus. Saya berani bersabda, hanya menghitung hari tempat ini akan binasa. Spot selfie tercabik-cabik sabetan cuaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun