Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Temanku Berbagai Etnis dan Hubungan Kami Baik-baik Saja

29 Agustus 2018   09:43 Diperbarui: 29 Agustus 2018   11:16 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari kejadian '98 itulah saya mulai paham, ternyata ada sekelompok bayangan yang hidupnya dengan menerima order bikin rusuh. Mencari keuntungan diatas derita orang.

Negeri ini berdiri dari perjuangan rakyat dengan lintas etnis dan lintas agama. Sudah menjadi kesepakatan para pendiri negara untuk mengedepankan kepentingan bangsa agar pondasi kerukunan tidak runtuh. Perbedaan apapun adalah pasti, tapi jangan dijadikan kunci untuk membuka konflik tapi gunakanlah untuk mengunci konflik.

Dalam diri saya dengan lingkar kehidupan, pertemanan, bersosialisasi merupakan ujud kita sebagai homo socius humanus. Jadi wajar saja lintasan-lintasan itu bertemu karena kepentingan.

Di sekolah, berorganisasi menjadi cara kita memupuk rasa senasib sebangsa dalam koridor Bhinneka Tunggal Ika.

Teman saya beragam etnis dan agama, Batak, China, Jawa, Arab, Madura, Sunda, Kristen, Katholik, Budha sebuah anugerah buat saya agar mengenal semakin erat. 

Dari masa prasekolah hingga jenjang bekerja putaran itu menghadirkan saling memahami. Baik buruk jangan digebyah uyah. Tindakan oknum tidak boleh menyulut kebencian untuk menyamaratakan.

Manakala menjejakkan kaki di ibukota dan menimba ilmu disebuah institusi pendidikan kembali mempertemukan saya dengan kebhinekaan. Tak ada masalah, wong Tuhan menciptakan perbedaan agar kami saling mengenal dan mengerti. Saling bantu, sharing, bahkan saya pernah tidur, makan dirumah mereka.

Jadi apa yang salah? Yang salah adalah ada beberapa kelompok begajul kecil ingin kota kita rusuh negara runtuh. Dan itu harus dilawan. Sebab, bibitnya betebaran  menetas di media sosial. Kalau dibiarkan musim semi arab bisa saja memercik negeri ini. Apakah kita rela negara yang sudah dibangun dan terus membangun diacak-acak segelintir manusia durjana? Tidak!![Selesai]

Daftar Pustaka:

  1. Intisari online
  2. Wikipedia.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun