Tak ada bayangan yang terbentuk sempurna di pelataran GBK. Lampu-lampu kota Jakarta mirip lilin yang menyala sebagai ungkapan perpisahan kami semua. Langkah kaki menuju halte bus yang ketika kami datangi gelap gulita. Mikrolet arah Senen menjadi wahana mengantarkan kelelahan yang ingin segera lelap. Kami harus segera mendapatkan penginapan biar raga segera tersenyum. Langit Jakarta mengawasi anak anak malamnya, mengingatkan masih ada esok bagi para pekerja dan petualang.
(selesai)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!