Mohon tunggu...
Rio Rio
Rio Rio Mohon Tunggu... Administrasi - Hehehe

Words kill, words give life, They're either poison or fruits- You choose. Proverbs 18:21

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Melihat Kodrat dari Pledoi Koruptor Wanita dan Pria

3 Juli 2018   15:56 Diperbarui: 3 Juli 2018   22:02 2059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibat hal itu, maka wajar saja banyak terdakwa koruptor berjenis kelamin wanita terkesan curhat di dalam pledoi-nya sehingga dapat menggugah perasaan hakim diluar perkara yang dipersidangkan dan diharapkan muncul rasa iba yang dapat mempengaruhi pengurangan putusan. 

Sementara terdakwan koruptor pria, terlihat sangat gigih dengan definis pledoi, yang diterjemahkan sebagai bantahan atas tuntutan jaksa, sehingga apapun akan dilakukan selama pertimbangan yuridis dalam pledoi itu masuk akal, walapun harus menjutifikasi kebenaran melalui jalan pikirnya sendiri.

Tetapi anehnya saat sadar melakukan tindak pindana korupsi atau menerima gratifikasi, perbedaan kodrat sama sekali tidak terlihat dalam perilaku para terdakwa koruptor. Wanita tidak merasa bahwa dampak dari korupsi akan menyakiti perasaan keluarga dan rakyat miskin sedangkan pria menolak berlogika bahwa setiap akibat ada penyebabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun