5. Mengambil hikmah dari setiap kejadian yang memicu rasa marah
Meskipun tips ini membutuhkan perenungan yang lebih mendalam namun hasilnya jauh memperkuat niat pengendalian emosi marah. Intinya adalah setiap kali mengalami rasa marah karena suatu kejadian, ambil waktu sejenak untuk merenungkan apa sih sebenarnya hikmah di balik kejadian ini.
Atau juga dengan cara menggeser persepsi. Misalnya saat berkendaraan di jalan, Anda marah karena merasa dikejar-kejar angkot. Anda pikir sopirnya keterlaluan, Anda merasa jadi korban. Coba digeser sedikit persepsinya, misalnya bayangkan sopir angkotnya sedang terburu-buru karena ada kabar kecelakaan anak kesayangannya, jadi ia mesti buruh-buruh, biarlah ia mendahuluiAnda.
Mengambil hikmah baru dan menggeser persepsi membutuhkan refleksi yang lebih mendalam, namun membawa hasil yang lebih stabil, karena dilandasi dengan kesadaran akan nilai-nilai hidup yang lebih mendasar.
Kelima tips ini menjadi lebih berhasil guna lagi kalau dilakukan dalam satu paket. Tidak harus dilakukan sekaligus saat kejadian, tetapi bisa juga beberapa waktu kemudian. Hanya dengan kesadaran, ketekunan dan rasa tanggungjawab atas suatu kehidupan yang lebih berkualitas, melakukan tips-tips ini merupakan sebuah langkah sangat mudah, semudah membalikkan telapak tangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H