Mohon tunggu...
Fransiska Romansa
Fransiska Romansa Mohon Tunggu... lainnya -

penyuka musik, puisi dan orang-orang smart...oops!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Thankyou, Facebook! [part 2]

2 Februari 2014   19:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:13 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beruntung Nick sempat minta nomor hp Luki. Kalo ngga, gimana dia mau cari Luki yang gnga jelas bentuk dan rupanya di antara banyak orang di Gramedia.

"Aku pake t-shirt putih dan celana jeans coklat, aku di lantai 2, Nick, di bagian novel," jelas Luki di telfon.

Nick naik ke lantai 2. Dan gnga susah nyari bagian novel, karna Nick sering banget ke bagian itu (buat numpang baca novel baru..ck ck, Nick..)

Bener aja. Ada sosok cowok dengan ciri-ciri itu di sana. Dan omG! Sungguh, Nick kaget banget. Cowok itu, tepatnya cowok keren itu.. Itu kan..

Meski udah hampir 7 tahun yang lalu, tapi Nick ngga bakalan lupa. Kerennya, gantengnya, bentuk badannya, ngga jauh beda. Nick ngga percaya sama matanya sendiri. Tapi cowok itu emang dia, yang pernah Nick cintai setengah mati. Dia kakak kelas Nick waktu SMA. Nick pernah sangat mencintai dia, tapi dia sama sekali ngga pernah tau itu.

Tapi kakak kelas Nick itu namanya bukan Luki. Namanya Teo. Atau cowok itu cuma mirip?

Luki tersenyum, menghampiri Nick yang masih bengong di tempat. Dan sumpah, senyumnya juga masih sekeren dulu.

"Tambah cantik kamu, Nick. Aslinya lebih wow dari yang di fb," gombal Luki tiba-tiba.

Nick bingung dan bingung dan bingung. Nick ngga percaya sama takdirnya yang berbaik hati mempertemukan kembali dia dengan cintanya di masa lalu. Cowok itu memang Teo. Luki cuma namanya di fb. Tapi Teo kan katanya lulus SMA nglanjutin ke Seminari*? Itu juga yang bikin Nick tambah patah hati waktu itu. Kenapa sekarang ada di sini? Jangan-jangan yang bersama Nick itu Frater Teo, atau lebih parahnya, Pastor Teo?

Tapi hari itu mereka memang menghabiskan waktu bersama. Ngga kaku, ngga grogi, karna Luki pinter mencairkan suasana.

Sabtu pagi lagi. Nick duduk di sana lagi. Juga di depan komputer dengan halaman beranda facebooknya. Nick kembali inget cerita Luki:

Lulus SMA memang Luki sempet ke Seminari, sampai lulus malah. Tapi ngga nerusin. Dan alasan klise para jebolan 'calon-calon' pada umumnyalah yang jadi korban; bukan panggilan. Wkwk.

Lalu Luki kuliah bla bla bla, kerja dan ya begitulah. Jalan hidupnya ngga ada yang aneh. Biasa aja.

Tapi 3 bulan yang lalu, Luki ketemu Vita, sahabat Nick. Ternyata, kakak Vita merit sama kakak sepupu Luki. Jadilah mereka ketemu. Vita yang emang ember bocor dan sialnya tau banget betapa Nick pernah jatuh hati sama Luki pun bercerita panjang lebar ke Luki. Plus ngasih alamat fb Nick. Ya sudahlah. Terjadilah semuanya.

Luki sempat beberapa waktu mengamati Nick via fb dengan memakai fb palsu dengan nama cewek (yes, jangan ditiru!). Cuma pengen tau seperi apa Nick. Makin diamati, Luki makin tertarik. Maka kemudian muncullah Luki dengan fb aslinya.

Hhhh... Nick masih shock dengan pertemuan itu. Teo, Luki, atau siapapun dia, ternyata Nick masih cintaaaa... Waaa, matilah Nick!

Tapi emang sejak itu mereka jadi lebih deket. Ngga cuma lewat fb, kadang juga lewat sms dan telfon mereka ngobrol. Nick merasa klik sama Luki.

Luki: pagi, Nick yang manis..

Hah, Luki lg. Ngga tau kenapa, Nick seneng. Senyumnya pun makin lebar.

Nick: pagi juga.

Luki: online juga ya?

Nick: ya iyalah, emang ngga keliatan?

Luki: keliatan, cuma mastiin aja kamu ada di situ..sapa tau lagi pipis, hihi

Nick: iiihh..

Luki: hehe. Eh, Nick...

Nick: ya?

Luki: aku mau tanya..

Nick: apaan?

Luki: kamu kayak aku ngga?

Nick: maksudnya?

Luki: aku ngga bisa berenti mikirin kamu.

Deg. Tentu aja sama, Dodol! Sejak ketemuan itu, Luki seperti selalu ada di depan mata Nick, dan nempel di otak Nick. Nick juga mikirin Luki terus. Nick tersenyum seneng. Seandainya cuma gombalpun, Nick tetap hepi.

Luki: Nick..

Nick: ya?

Luki: ngantuk ya?

Nick: enak aja. Ngga!

Luki: habis kamu diem aja. Jadi gimana?

Nick: apanya?

Luki: aku boleh ketemu ortu kamu ngga?

Nick nyengir.

Nick: mau apa?

Luki: kenalan lah..ntar aku nginep di rumah pakdhe kamu aja deh!

Nick nyengir lagi. Orang aneh, pikir Nick.

Nick: rumah pakdheku jauh dari rumahku.

Luki: bagus dong!

Nick: bagus apanya?

Luki: jadi aku nginep di rumahmu aja, wkwk

Dasar sinting. Tapi swear, Nick sng. Nick ngrasa cnta itu mkin nyata lagi. Ya, Nick emg msh cnta sm cowk itu.

Luki: Nick..

Nick: apaan sih nak nik nak nik terus?

Luki: jiaahh, lha nama kamu emang Nick, emang mau dipanggil Panjul?

Nick: dodol!

Luki: oo..mau dipanggil dodol aja?

Nick gregetan juga lama-lama sama Luki.

Nick: Lukiii...!!

Luki: jangan Luki dong! Masa Luki pdkt sama Luki juga, ngga kreatif!

Hhh! Nick bener-bener gemes!

Luki: Nick..

Nick: ya?

Luki: kamu tau ngga aku lagi apa?

Nick: ngga tau!

Luki: tebak d0ng, masa ngga ada usaha..

Nick: ih, maksa..emang lagi apa?

Luki: lagi liat foto kamu!

Nick: di mana?

Luki: ya di fb lah. Emang di kandang Brenda..

Nick: brenda?

Luki: iya, anjingku..wkwk

Nick: basic!

Luki: apa tuh basic?

Nick: dasar!

Luki: haha..boleh juga tuh!

Wah, Luki penyayang binatang juga ternyata. Kata orang, bagus tuh kalo cowok bisa sayang binatang. Tapi...Brenda, kayak nama anjing punya Bude Rara, depan rumah Nick.

Luki: Nick..

Nick: ya?

Luki: kamu tau ngga?

Nick: apa?

Luki: aku suka kamu, aku sayang kamu..

Deg! Dan deg yang ini lebih hebat dari yang tadi. Tiba-tiba aja di hati Nick seperti ada bunga-bunga bermekaran, atau kembang api yang menyala berwarna warni, atau popcorn yang meletup-letup. Ngga tau lah. Yang jelas Nick hepi banget. Banget! Itu kata-kata yang Nick tunggu bertahun-tahun. Dan sekarang bener-bener nyata.

Luki: Nick..

Nick: ya?

Luki: kok diem aja?

Nick: tapi aku ngga ngantuk lho..

Luki: haha, aku tau, kamu ngga ngantuk tapi deg-degan..

Nick: sotoy!

Luki: haha. Jadi gimana?

Nick: kalo berani ngomong langsung, jangan cuma di fb.

Luki: ok!

Hp Nick berbunyi. Luki!

"Hallo.." sapa Nick.

"Nick, buka pintu depan dong.." pinta Luki.

Nick mengerutkan kening. penuh dengan tanda tanya, Nick jalan juga ke pintu depan. Dan setelah dia buka pintu...

"Nick, i love you.." Luki nyata-nyata berdiri di depan pintu.

Nick melongo.

"Aku lagi di rumah budheku di depan itu," Luki menunjuk rumah budhe Rara di sebrang rumah Nick.

Nick lalu tertawa lebar. "I love you too, Lukiiii..." kata Nick sambil memeluk Luki.

*seminari: tempat pendidikan khusus untuk para calon pastor katolik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun