Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Seorang anak kampung, lahir dan bertumbuh di Rajawawo, Ende. Pernah dididik di SMP-SMA St Yoh Berchmans, Mataloko (NTT). Belajar filsafat di Driyarkara tapi diwisuda sebagai sarjana ekonomi di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta. Terakhir, Magister Akuntansi pada Pascasarjana Universitas Widyatama Bandung. Menulis untuk sekerdar mengumpulkan kisah yang tercecer. Blog lain: floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Hari Koperasi dan Pesan Harkopnas ke-74

7 Juli 2021   08:52 Diperbarui: 12 Juli 2021   07:12 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com

Setiap tahun kita memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) setiap 12 Juli. Tahun ini Harkopnas akan dirayakan meski di tengah pandemi yang masih bergairah. Direncanakan di diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur.

Kali ini, Harkopnas mengusung tema pokok modernisasi koperasi. Harapan kuat, dengan menggunakan teknologi untuk mengelola organisasi dan manajemen bisnisnya, akan menjadikan koperasi kian modern, mandiri, besar, kuat, unggul, profesional, dan tetap mengutamakan prinsip nilai koperasi.

Pertanyaannya, mengapa setiap tahun kita perlu merayakan Harkopnas? Memang di Tanah Air, merayakan hari koperasi baru terjadi berkat keputusan Konggres I Koperasi di Tasikmalaya, pada 1947. Namun, jauh sebelum itu, peringatan hari koperasi sudah dicetuskan di level internasional.

Berawal dari Italia

Gagasan hari koperasi sudah dipikirkan sejak 1894 melalui Kongres Liga Koperasi Italia (Jack Shaffer, 1999). Peserta Kongres mengusulkan adanya perayaan Hari Koperasi Tahunan. Pada kesempatan itu, belum diputuskan kapan tanggal memperingati koperasi.

Bak gayung bersambut. Pada 1923 ICA (International Cooperative Alliance) mendeklarasikan Sabtu pertama di bulan Juli sebagai Hari Koperasi Internasional. Belum ada data tentang alasan pemilihan tanggal Harkopnas kita. Namun, bukan kebetulan semata para tokoh koperasi kita menentukan awal Juli sebagai Harkopnas seturut deklarasi ICA tersebut.

Semangat Awal Hari Koperasi

Ada pun semangat dasar hari koperasi yakni, pertama, menjaga konsensus nilai. Peringatan hari koperasi adalah memaknai kembali nilai-nilai koperasi dalam tatanan ekonomi dunia. Lenin pernah tertarik dengan nilai-nilai koperasi. Ia lalu memproklamirkan gerakan koperasi dalam sistem ekonomi Soviet pada Mei 1923. Ia mengakui, koperasi adalah "properti sosialis" yang sejati.

Kedua, menyuburkan independensi. Gagasan Hari Hoperasi lahir ketika netralitas koperasi dalam hubungannya dengan politik sedang terganggu. Dampaknya, Liga Koperasi Italia-yang pertama mengusulkan hari koperasi tahunan itu, akhirnya terpaksa dibubarkan pada 1925. Pemerintah Italia menuduh, koperasi telah terlibat dalam kegiatan anti-nasionalis yang bertujuan untuk menumbangkan rezim. ICA memprotes keras kepada Pemerintah Italia akan pembubaran itu.

Ketiga, menjadi perhatian pasar. Koperasi mulai berekspansi. Bukan lagi koperasi eksklusif. Ia menerima perbedaan dari anggota berbagai kalangan, tidak saja dari kaum pekerja/buruh lagi.

Dengan demikian, ia membuka diri terhadap perubahan. Jika berhadapan dengan pasar, koperasi pun semakin menata organisasinya dan ceruk produk dan pelayanannya. Hal ini memungkinkan koperasi berjalan lebih lentur menantang zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun