Dan, manusia yang lain, hanya dibutuhkan kerendahatian, menerima vaksin dengan penuh syukur. Syukur atas kehadiran vaksin merupakan kepenuhan iman akan Allah, yang menciptakan manusia dengan otak, untuk berpikir dan menemukan vaksin. Maka, ketika manusia siap divaksin, berarti iman akan Yang Kuasa semakin diteguhkan.
Ketiga, perlu investasikan lebih pada upaya merawat kehidupan. Manusia perlu investasi kesehatan. UU menuntut anggaran pendidikan 20 persen demi pendidikan generasi bangsa yang maksimal. Namun, di saat yang sama, manusia membiarkan Pustu, Puskesmas dan Rumah Sakit tanpa perlengkapan optimal.
Di Flores, hasil SWAB harus menunggu berhari-hari dari Kupang, ibukota NTT. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dalam kondisi 'benar-benar' sakit untuk menyambut, lalu merawat orang sakit. Dokter tidak ada, kalau pun ada, lebih sibuk di klinik praktek pribadi. Maka, saatnya, perlu membenahi problem tata kelola investasi kesehatan manusia.
Akhirnya, semoga iman (yang rasional) menyelamatkan manusia dan semesta. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H