Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Seorang anak kampung, lahir dan bertumbuh di Rajawawo, Ende. Pernah dididik di SMP-SMA St Yoh Berchmans, Mataloko (NTT). Belajar filsafat di Driyarkara tapi diwisuda sebagai sarjana ekonomi di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta. Terakhir, Magister Akuntansi pada Pascasarjana Universitas Widyatama Bandung. Menulis untuk sekerdar mengumpulkan kisah yang tercecer. Blog lain: floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Melampaui Terima Kasih: Memaknai HUT Pernikahan Opa Tjipt-Oma Rose

5 Januari 2021   15:24 Diperbarui: 5 Januari 2021   16:03 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara, frasa 'terima kasih' adalah ekspresi membalas kebaikan. Sekaligus kesiapan hati untuk menunjukkan penghargaan atas kebaikan orang lain. Opa Tjipt dan Oma Rose sangat menghargai tulisan-tulisan setiap K-ners, dengan selalu memberikan vote dan komentar yang teduh.

Melampaui Terima Kasih

Bagi saya, ucapan 'terima kasih' yang disampaikan Opa Tjipt dan Oma Rose melampaui kata terima kasih itu sendiri, yakni 'gratitude', perasaan syukur.

Dalam teori Gratitude Dispotition, perasaan syukur timbul dari empat segi. (1) Intensity. Opa Tjipt dan Oma Rose berasal dari individu/keluarga yang selalu berpikir positif. (2) Frekuency; berasal dari individu/keluarga yang sopan dan santun. Tahu tata krama. (3) Span; terkait banyaknya hal yang perlu disyukuri dalam hidup. Tentang keluarga, pekerjaan dan kesehatan. (4) Density, melihat kehadiran sesama yang lain membawa dampak positif.

Saya bersyukur, saya mengenal Opa Tjipt dan Oma Rose. Darinya, saya memetik nilai dan spirit kehidupan, terutama dalam relasi sosial, pergaulan dan persahabatan. Saya lebih 'ringan mulut' untuk memberi salam dan mengucapkan terima kasih (dan bersyukur) atas segala yang terjadi dalam hidup.

Selamat memaknai (kembali) ziarah 56 tahun hidup perkawinan. Tiada kado yang istimewa dari penulis Flores ini, selain untaian doa dan sembah penuh tunduk, semoga Tuhan menjaga kebahagiaanmu selalu.

Ende, 5 Januari 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun