Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara adalah nama pena. Tinggal di Kepi, Desa Rapowawo, Kec. Nangapanda, Ende Flores NTT. Mengenyam pendidikan dasar di SDK Kekandere 2 (1995). SMP-SMA di Seminari St. Yoh. Berchmans, Mataloko, Ngada (2001). Pernah menghidu aroma filsafat di STF Driyarkara Jakarta (2005). Lalu meneguk ilmu ekonomi di Universitas Krisnadwipayana-Jakarta (2010), mengecap pendidikan profesi guru pada Universitas Kristen Indonesia (2011). Meraih Magister Akuntansi pada Universitas Widyatama-Bandung (2023). Pernah meraih Juara II Lomba National Blog Competition oleh Kemendikristek RI 2020. Kanal pribadi: floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memaknai Hari Pahlawan dengan Kisah Inspiratif dari NTT

9 November 2020   12:25 Diperbarui: 10 November 2020   07:21 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian melakukan pentas seni budaya melalui program kreativitas seni budaya siswa di Desa Basarani dan beberapa desa tetangga. Sebagian menjual anakan tanaman, sebagian lagi menawarkan jasa mengecat rumah warga.

Mereka melakukan untuk menggalang dana, membangun dua kelas darurat yang jauh dari kata layak. Dindingnya terbuat dari susunan bilah bambu. Tiada jendela di ruangan itu karena sudah terwakili celah antarbambu. Atapnya dari seng dengan jarak ketinggian dari lantai tanah tidak sampai 3 meter.

Tidak ada tukang bangunan yang mengerjakan ruang kelas yang tengah dibangun. Siswa pula yang bergotong royong menjadi "tukang bangunan" dipandu guru sekolah. Mereka bekerja dibantu anggota komite sekolah dan orangtua siswa. Setiap hari mereka bekerja dalam empat sif. Setiap kelompok bekerja selama dua jam, dimulai pukul 07.30-16.30 Wita.

Akhirnya, jika ditanya, siapakah pahlawan sesungguhnya di tengah pandemi Covid-19 ini? Pahlawan adalah mereka yang mengajarkan saya tentang kepatuhan terhapap protokol kesehatan pencegahan Covid-19, bukan orang yang hanya mau bantuan pemerintah, tapi tidak mau taat terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Pahlawan adalah mereka yang tetap teguh berjuang tak kenal lelah mengais sedikit rezeki di tengah impitan Covid-19, tanpa berburu antri berdesak-desakan menerima bantuan pemerintah.

Dan pahlawan adalah mereka yang berswadaya membangun sekolah, tidak menuntut banyak dari bantuan pemerintah. Sebab, mereka tahu ekonomi negara sedang resesi.

Selamat memaknai Hari Pahlawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun