Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara adalah nama pena. Tinggal di Kepi, Desa Rapowawo, Kec. Nangapanda, Ende Flores NTT. Mengenyam pendidikan dasar di SDK Kekandere 2 (1995). SMP-SMA di Seminari St. Yoh. Berchmans, Mataloko, Ngada (2001). Pernah menghidu aroma filsafat di STF Driyarkara Jakarta (2005). Lalu meneguk ilmu ekonomi di Universitas Krisnadwipayana-Jakarta (2010), mengecap pendidikan profesi guru pada Universitas Kristen Indonesia (2011). Meraih Magister Akuntansi pada Universitas Widyatama-Bandung (2023). Pernah meraih Juara II Lomba National Blog Competition oleh Kemendikristek RI 2020. Kanal pribadi: floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Inspirasi dari Puusambi, Merawat Ketahanan Pangan Keluarga

17 Oktober 2020   10:13 Diperbarui: 17 Oktober 2020   10:22 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana dipublikasikan KOMPAS, posisi Indonesia dalam Indeks Ketahanan Pangan Global dan Indeks Kelaparan Global menempati pada level menengah ke bawah. Kita tidak lebih baik dari Thailand, Malaysia dan Singapura. Namun kita masih berbangga diri di hadapan Philipina, Mynmar dan Laos. Hal ini dilihat tren impor pangan kita yang cenderung meningkat.

Tanaman sayur di pekarangan rumah. Foto: Facebook Elin Manozha Msi Ende
Tanaman sayur di pekarangan rumah. Foto: Facebook Elin Manozha Msi Ende
Berdasarkan Indeks Ketahanan Pangan Propinsi 2019, NTT berada di urutan ketiga dari bawah, bertengger di level 50,69. NTT hanya bisa mengalahkan Papua Barat dan Papua. Kita belum bisa mengejar Bali yang anggun di puncak ketahanan pangan dengan poin 85,15.

Pilihan kita adalah memanfaatkan pekarangan rumah, cukup untuk memapah kebutuhan kecil sekelas cabe/lombok, sayur dan ubi kayu. Selebihnya jika kita memiliki lahan kebun yang luas. Agar kita tidak terpuruk amat di tengah ancaman kelaparan akibat Covid-19.

Akhirnya, aktivitas Dawis Puusambi adalah cerita kecil dan inspirasi dari pojok kota Ende. Kita pun diajak turut berperan sembari mengamalkan tema peringatan Hari Pangan Sedunia, "Tumbuhkan, Pelihara, Lestarikan Bersama. Tindakan Kita adalah Masa Depan Kita". Semoga, ketahanan pangan keluarga kita kuat dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun