Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara adalah nama pena. Tinggal di Kepi, Desa Rapowawo, Kec. Nangapanda, Ende Flores NTT. Mengenyam pendidikan dasar di SDK Kekandere 2 (1995). SMP-SMA di Seminari St. Yoh. Berchmans, Mataloko, Ngada (2001). Pernah menghidu aroma filsafat di STF Driyarkara Jakarta (2005). Lalu meneguk ilmu ekonomi di Universitas Krisnadwipayana-Jakarta (2010), mengecap pendidikan profesi guru pada Universitas Kristen Indonesia (2011). Meraih Magister Akuntansi pada Universitas Widyatama-Bandung (2023). Pernah meraih Juara II Lomba National Blog Competition oleh Kemendikristek RI 2020. Kanal pribadi: floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengimani Koperasi Kredit (Credit Union)

22 Juli 2020   14:22 Diperbarui: 23 Juli 2020   07:27 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, ada pengawas terlalu banyak curiga dengan tata kelola keuangan Kopdit (CU), sampai-sampai ia tidak ada waktu untuk melakukan pemeriksaan dan membuat laporan hasil pemeriksaan. Berbicara lebih utama daripada bertindak. Ia mendahulukan curiga ketimbang laporan berbasis data yang obyektif.

Ketiga, ada staf manajemen atau pengelola yang tidak jujur, dengan menyalahgunakan setoran uang anggota. Fraud terus terjadi, entah hingga kapan diselesaikan selama 'mengimani Kopdit (CU)' belum menjadi spirit dasar. Ada kesan, ada manajer sibuk menyelesaikan fraud ketimbang berpikir pengembangan Kopdit (CU) yang progresif. Tidak sulit mengimani Kopdit (CU) bagi seorang staf penagihan. Katakan pada diri, 'ini uang hasil keringat orang-orang kecil' yang rela berjemur di pasar-pasar tradisional, demi mendapat seribu-dua ribu rupiah'.

Keempat, ini yang terakhir, untuk anggota. Di Kopdit (CU) ada ungkapan saling percaya, semacam syahadat/credo (aku percaya), 'simpan teratur, pinjam bijak sana, angsur tepat waktu dan jumlah. Anggota yang sudah mulai lupa dengan syahadat ini, ketika ia pinjam, misalnya, setiap hari akan menulis di pintu rumah; "Maaf, sedang tidak berada di rumah", atau di gang masuk sudah ditempel: "Anda memasuki area anjing beranak yang galak". Staf Kopdit (CU) sudah sangat paham dengan yang begini. Bagi anggota, mengimani Kopdit (CU) adalah simpan teratur, pinjam secara bijaksana, angsur tepat waktu dan jumlah, ditambah dengan bersedia waktu mengikuti RAT dan pendidikan anggota.

Ingat, sekali lagi, mengimani berari terlibat. Mengimani Kopdit (CU) menuntut sepenuhnya berperan (keterlibatan) sesuai hak, kewajiban dan wewenang yang sudah dialokasikan, entah sebagai pengurus, pengawas, staf manajemen dan anggota.

Sebab resiko dari sebuah sikap tak mengimani atau perilaku tidak terlibat adalah penghianatan. Maka bubarlah Kopdit (CU) jika ini harus terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun