RAT ke-XIX Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Flores Mandiri Tahun Buku 2017
Para insan Koperasi Kredit (Kopdit) dituntut senantiasa melakukan inovasi-inovasi, menciptakan peluang-peluang usaha yang kreatif di tengah persaingan aneka lembaga keuangan yang terus bertumbuh di daerah kita masing-masing.
Hal ini dikatakan Ketua Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Flores Mandiri Bapak Martinus Madha dalam sambutan acara pembukaan acara Rapat Anggota Tahunan (RAT), Jumat (16/03) sore. RAT XIX tahun buku 2017 ini diselenggarakan pada tanggal 16-17 Maret 2018 di aula Hotel Flores Mandiri, beralamat di Jl Melati No.01 Ende Flores NTT.
Martinus mengatakan, tak satu pun yang tetap selain perubahan. Perubahan menuntut komitmen insan Kopdit untuk tetap kuat, tangguh dan inovatif. Mengusung tema "Urgensitas Komitmen Aksi, Membedah Tata Kelola Koperasi Kredit yang Sehat" kiranya menjadi spirit untuk berani menghadapi tantangan dan terus berinovasi dalam mengembangkan diri menjadi insan Kopdit yang berkualitas, berdaya saing, bertumbuh dan berkelanjutan.
Martinus melaporkan pula, berdasarkan data per 31 Desember 2017, anggota Kopdit/CU yang tergabung dalam Puskopdit Flores Mandiri saat ini berjumlah 42 kopdit primer yang tersebar di tiga Kabupaten yakni Ende, Ngada dan Nagekeo. Perinciannya Kab Ende terdapat 19 kopdit dengan jumlah 31.497 anggota dan aset Rp182 milyar. Kab Ngada memiliki 16 kopdit dengan jumlah 98.101 anggota dan besar aset Rp952 milyar. Sementara Kab Nagekeo terdapat 7 kopdit primer dengan jumlah 29.025 anggota dan aset Rp202 milyar.
Martinus menambahkan, secara nasional dari 36 Puskopdit dan 859 kopdit primer yang tersebar dari Sabang sampai Marauke, dari Natuna hingga Rote, Puskopdit Flores Mandiri menempati urutan ke -5 anggota kopdit primer terbanyak, dan urutan ke -- 6 jumlah aset dan anggota terbanyak. Total jumlah individu anggota mencapai 158.623 orang. Jumlah aset menembus Rp1,337 triliun.
Acara yang bermartabat ini, kata Martinus, pantas disampaikan apreasiasi yang setinggi-tingginya kepada anggota kopdit, kopdit-kopdit primer atas kerja sama selama ini. Juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama dengan pemerintahan kabupaten Ende, Ngada dan Nagekeo serta dinas terkait.Â
Martinus mengucapkan terima kasih kepada Inkopdit Jakarta yang telah membangun kerja sama dalam bidang IT dan Daperma. Juga kepada Pater Elias Doni SVD sebagai pastor pendamping rohani Puskopdit Flores Mandiri yang telah memberikan bimbingan dan spirit berkoperasi melalui kegiatan Misa dan ibadat selama kegiatan pendidikan dan pelatihan di Puskopdit ini.
Acara pembukaan RAT selain dihadiri utusan 39 Kopdit primer sewilayah Puskopdit Flores Mandiri, juga turut hadir utusan Pjs Bupati Ende Ibu Marni Kusuma sebagai staf ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik beserta Kepala Dinas Koperasi & UKM Ende Bapak Efrem D. Aina, utusan Plh Bupati Ngada Drs Sidhu Paulinus sebagai staf ahli bidang Kemasyarakatan, SDM dan Litbang beserta Kadis Koperasi Ngada Cornelius Tuba, dan utusan Pjs Bupati Nagekeo, Kabag Ekonomi Setda Nagekeo Bapak Stefanus K.PH Wangge bersama Kabid Koperasi Dinas Koperindag Nagekeo Bapak Yohanes Petrus Kadu, utusan Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) Jakarta dihadiri Sekretaris dan Bendahara Bapak F.X Juniono Raharjo dan Eduardus N Sugi Watu dan Pastor pendamping rohani Gerakan Koperasi Kredit se-Puskopdit Flores Mandiri Pater Elias Doni, SVD.
Meningkatkan Kapasitas dan Kompetensi Pengurus
Plt Bupati Ngada Drs Paulus Soliwoa dalam sambutannya yang dibacakan oleh Drs Sidhu Paulinus mengatakan, koperasi harus terlibat dan dapat mengambil peran di dalam persaingan pasar bebas. Koperasi perlu meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengurus, pengawas dan manajemen dalam menghadapi era itu.
Paulus menambahkan, pemerintah Kabupaten Ngada telah meluncurkan program strategis di bidang perkoperasian yakni program penguatan modal kelembagaan koperasi dan bantuan sosial modal usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Melalui program strategis ini, pemerintah Kabupaten Ngada berharap, meningkatkan pertumbuhan dan percepatan ekonomi rakyat berbasis koperasi. Untuk itu, lanjut Paulus, dibutuhkan kesadaran, kepercayaan dan semangat juang seluruh komponen koperasi untuk memajukan dan mengembangkan usaha perkoperasian.
Sedikit gambaran, kata Paulus, per 31 Desember 2017, di Ngada terdapat 108 buah koperasi dan 5 koperasi masuk koperasi primer tingkat provinsi. Terdapat 16 koperasi bergabung dalam asuhan Puskopdit Flores Mandiri. Secara keseluruhan jumlah perorangan 108 ribu anggota. Tambah Paulus, angka ini menunjukkan 62,79% penduduk Ngada telah menjadi anggota koperasi.
Paulus mengajak masyarakat yang belum menjadi anggota koperasi agar segera bergabung dalam koperasi.
Terapkan Prinsip "Susahmu, susahku; Susahku, susahmu"
Sementara Pjs Bupati Nagekeo Bapak Kosmas D. Lana, S.H., M.Si dalam sambutannya yang disampaikan oleh Stefanus K.PH Wangge mengatakan, koperasi tetap berpegang pada prinsip kekeluargaan. Melalui semboyan yang sangat bermartabat "susahmu, susahku; susahku, susahmu" menunjukkan hanya melalui koperasi ideologi ekonomi asli Indonesia lahir dalam diri melalui budaya kita.
Kosmas mengemukakan, sejak terbentuknya pada tahun 2007, Nagekeo telah memiliki 457 koperasi. Terdapat 376 koperasi berstatus pra koperasi dan 81 koperasi berbadan hukum. Dari 81 koperasi itu, yang aktif 68 koperasi, sedangkan 13 koperasi sudah tidak aktif. Keanggotaan koperasi secara keseluruhan di Nagekeo sebanyak 64.837 anggota dengan total aset mencapai Rp259,452 milyar. Sebanyak 7 koperasi bergabung dalam Puskopdit Flores Mandiri.
Angka ini menunjukkan, kata Kosmas, menjadi perhatian kita semua, terutama terkait peningkatan manajemen keuangan koperasi dan kualitas SDM-nya.
"Sudah sepatutnya kita terus berbenah diri, menyesuaikan dengan berbagai perubahan yang terjadi. Menumbuhkan kesadaran dan komitmen para fungsionaris kopdit, demi meningkatkan kualitas dan mutu diri sebagai modal dasar mengelola koperasi. Sehingga mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada anggota," kata Kosmas.
Kosmas mengakui bahwa peran Puskopdit sangat nyata dalam mengembangkan koperasi-koperasi primer. Eksistensinya tidak terlepas dari manajemen kepengurusan yang tepat, optimalisasi yang tepat, dan menjalankan fungsinya sebagai pusat pendidikan dan pelatihan.
Tata Kelola Berbasis Sistem bukan Orang
Pjs Bupati Ende Bapak Drs Obaldus Toda, M.M dalam sambutannya yang disampaikan oleh Ibu Marni Kusuma, mengharapkan Puskopdit Flores Mandiri terus mendorong masyarakat agar koperasi menjadi gerakan bersama dalam kesamaan sistem, ketentuan, visi dan misi. Hanya dengan kesatuan, dapat memperkuat solidaritas antar kopdit dan solidaritas di antara sesama anggota.
Obaldus berpesan, kopdit harus menjadi badan usaha yang sehat dengan menerapkan asas tata kelola yang transparan, akuntabilitas, kemandirian, pertanggungjawaban dan kewajaran tanpa mengabaikan nilai, prinsip dan lima pilar kopdit (pendidikan, keswadayaan, solidaritas, inovasi dan persatuan dalam keragaman).
Untuk itu, kata Obaldus, diperlukan komitmen dari pemangku kepentingan, pengelolaan berbasis sistem bukan orang, penyempurnaan aturan internal, kepatuhan terhadap ketentuan hukum, pemenuhan kompetensi SDM dan pengukuran kinerja organisasi yang jelas.
Launching Buku: Koperasi Kredit, Jalan Menuju Sukses
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H