[caption caption="Ki-ka: Asisten II Setda Ngada Hironimus Reba, Bupati Ende Ir Marselinus Y. W Petu dan Bupati Nagekeo Drs Elias Djo | Foto Puskopdit Flores Mandiri"][/captionPUSAT Koperasi Kredit (Puskopdit) Flores Mandiri merupakan koperasi sekunder. Ia memayungi 43 koperasi kredit (kopdit) primer yang tersebar di tiga kabupaten; Ende, Ngada dan Nagekeo. Dalam perkembangan waktu, dari tahun ke tahun, Puskopdit Flores Mandiri terus bertumbuh dan berkembang baik dari segi aset maupun jumlah anggota perorangan. Tahun buku 2015, tercatat total aset keseluruhan Rp 1,07 triliun, yang tersebar di Ende Rp 169,01 milyar, Ngada Rp 681,43 milyar dan Nagekeo sebesar Rp 177,28 milyar.
Hal ini dikatakan Ketua Puskopdit Flores Mandiri, Eduardus N. Sugi Watu, S.E, dalam sambutan acara pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Puskopdit Flores Mandiri ke XVII, di aula Hotel Flores Mandiri, Ende (27/02).
Selain dihadiri utusan pengurus dan manajemen 43 kopdit primer, turut hadir Bupati Ende Ir Marselinus Y. W Petu, Bupati Nagekeo Drs. Elias Djo, Bupati Ngada yang diwakilkan Asisten II Hironimus Reba dan Ketua Pengawas Induk Koperasi Kredit (Inkopdit)-Jakarta Sutanto A. Hamid, pihak Dinas Koperindag tiga kabupaten dan Pater Elias Doni, SVD sebagai pastor pendamping Puskopdit.
Acara pembukaan RAT Puskopdit yang dipandu oleh MC Regina Anastasia Mei ini diselingi lagu-lagu pilihan daerah tiga kabupaten, mars koperasi dan hymne kopdit oleh Paduan Suara Efata, pimpinan Pater Yustinus Genohon, SVD.
Tegakkan Empat Pilar Kopdit
Eduardus mengatakan, anggota kopdit perorangan pun bertumbuh pesat. Akhir tahun 2015 mencatat 128.060 orang. Tersebar 29.168 anggota pada 20 kopdit di Ende, 70.638 anggota pada 16 kopdit di Ngada dan sebanyak 28.254 anggota menyebar pada 7 kopdit di Nagekeo. Data ini menunjukkan perkembangan yang menggembirakan bagi gerakan kopdit di tiga wilayah; Ende, Ngada dan Nagekeo.
“Menghadapi berbagai tantangan, hambatan dan persaingan yang semakin besar karena perubahan teknologi dan lingkungan yang begitu drastis pada setiap aspek kehidupan manusia, maka kopdit membutuhkan SDM fungsionaris yang memiliki kompetensi handal, agar dapat memberikan pelayanan yang prima dan bernilai kepada anggota. Karena itu, mari kita bersama-sama ‘Memperkokoh Komitmen Perubahan Berbasiskan Jati Diri Koperasi Kredit’” kata Eduardus sambil mengajak insan kopdit untuk menegakkan empat pilar; pendidikan, solidaritas, keswadayaan dan inovasi.
Pada kesempatan ini, lanjutnya, pengurus Puskopdit Flores Mandiri menyampaikan terima kasih atas dukungan dan perhatian dari pemerintah tiga kabupaten Ende, Ngada dan Nagekeo. Juga mengharapkan dukungan dan kerja sama untuk memperkuat gerakan kopdit ke depan.
Berbenah Diri Menjawab Perubahan
Bupati Nagekeo Drs Elias Djo, dalam sambutannya mengatakan, kehadiran Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) merupakan peluang dan tantangan. Oleh karena itu, fungsionaris kopdit perlu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas. Sudah saatnya, kopdit melakukan reformasi cara berpikir dan bertindak demi menata pengelolaan kopdit ke arah yang lebih profesional berbasiskan nilai-nilai kopdit, yakni kejujuran, kepercayaan, solidaritas, kerja sama, kemandirian dan disiplin.
“Jangan sampai kita hanya bisa menjadi penonton di negara dan daerah kita sendiri. Maka perlu adanya peningkatan SDM melalui pendidikan dan pelatihan, penguasaan teknologi dan kemampuan berbahasa asing agar kita mampu bersaing dengan negara lain”, kata Bupati Elias.
Bupati Elias mengatakan, peran Puskopdit Flores Mandiri sangat nyata dalam mengembangkan kopdit-kopdit primer di tiga kabupaten. Dalam usahanya, Puskopdit berpegang teguh pada prinsip-prinsip dasar koperasi sehingga tetap bertahan, bahkan semakin solid dan kokoh seiring bertambahnya usia.
Bupati Elias memuji, pertumbuhan dan perkembangan Puskopdit dari waktu ke waktu tidak terlepas dari manajemen kepengurusan yang tepat dalam mengoptimalkan peran, tingkat kesadaran dan kepercayaan anggota kopdit, serta upaya pendampingan yang dilakukan terus menerus oleh pemerintah. Puskopdit Flores Mandiri telah memberikan berbagai jenis pelatihan secara berkala dan pendidikan bagi anggota.
Bupati Elias juga mengajak peserta RAT untuk merenungkan tema “Memperkokoh Komitmen Perubahan Berbasiskan Jati Diri Koperasi Kredit” ini. Sepatutnya, kita terus berbenah diri, menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Menumbuhkan kesadaran dan komitmen para fungsionaris kopdit, meningkatkan kualitas dan mutu diri sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada anggota.
Tumbuhkan Kepercayaan, Transparansi Manajemen
Bupati Ngada, dalam sambutan tertulis dibacakan oleh Asisten II Setda Ngada Hironimus Reba, memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Puskopdit Flores Mandiri yang terus berupaya membangun pertumbuhan gerakan kopdit di wilayah kabupaten Ngada.
Hironimus menegaskan dua pesan penting sebelum menutup sambutan. Pertama, Puskopdit mesti mengembangkan jati diri koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat melalui program penguatan kelembagaan koperasi, dengan langkah-langkah konkret seperti penguatan kapasitas SDM , tingkatkan pendampingan, fasilitasi, advokasi dan terus melakukan ekspansi usaha berdasarkan potensi ekonomi anggota dan karakteristik usaha masing-masing kabupaten. Kedua, terus menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada koperasi melalui manajemen yang transparan dan akuntabel.
Giatkan Jiwa dan Semangat Kewirausahaan Anggota
“Yang abadi adalah perubahan, dan yang tidak pasti adalah ketidakpastian itu sendiri”, kata Bupati Ende Ir Marselinus Y. W Petu membuka sambutannya. Komitmen perubahan nyata dalam peran Puskopdit yang signifikan terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat. Puskopdit membudayakan semangat solidaritas yang kokoh sesama anggota perorangan maupun badan hukum kopdit melalui berkembangnya 43 kopdit primer yang tersebar di Ende, Ngada dan Nagekeo.
Atas nama pemerintah Kabupaten Ende, Bupati Marselinus menyampaikan apresiasi dan profisiat kepada perintis dan penggiat kopdit secara umum dan lebih khusus kepada pengurus dan manajemen Puskopdit Flores Mandiri. Puskopdit telah memfasilitasi kopdit-kopdit primer melalui kegiatan penguatan SDM, penguatan modal dan pengembangan teknologi serta informasi.
Sekiranya, harap Bupati Marselinus, kesempatan RAT dengan tema “Memperkokoh Komitmen Perubahan Berbasiskan Jati Diri Koperasi Kredit” ini sungguh-sungguh menjadi spirit dan inspirasi bagi segenap insan kopdit untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas pelayanan yang profesional. Hendaknya memiliki komitmen yang kuat agar tetap konsisten menerapkan jati diri koperasi.
Terkait free trade area, Bupati Marselinus pun bertanya reflektif, sejauh mana kesiapan koperasi dan UKM termasuk Gerakan Kopdit di bawah Puskopdit menghadapinya. Sudah saatnya Puskopdit bersama kopdit primer menstimulasi bertumbuhnya minat dan motivasi anggota untuk mengembangkan kegiatan ekonomi riil. Mesti meningkatkan program nyata. Menggiatkan jiwa dan semangat kewirausahaan. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan keterampilan usaha ekonomi produktif yang berorientasi pasar, sehingga menghasilkan produk-produk berkualitas.
Sebelum menutup sambutannya, Bupati Marselinus berharap, komitmen harus dimiliki oleh setiap insan kopdit dalam menjawab perubahan, memiliki kepekaan bisnis, meningkatkan kualitas lembaga, menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, meningkatkan SDM, mengoptimalkan pendampingan dan permodalan yang kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H