Mohon tunggu...
Yohanes Rohmadi
Yohanes Rohmadi Mohon Tunggu... Guru - Berprofesi sebagai guru di SMP Maria Mediatrix Semarang Jawa Tengah.

Yohanes Rohmadi lahir di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Menyelesaiaikan pendidikan akhir di Universitas Sanata Dharma Yogjakarta tahun 1992.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Lorong Waktu Ada Cinta yang Tak Terpotong

12 September 2021   16:30 Diperbarui: 12 September 2021   16:42 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam lorong  waktu ada cinta yang tak terpotong

puisi-puisi tulisan Jr.

(1)  Cerita Cinta  desa Suda

Awan putih dalam detik berganti jingga

lalu tibalah petang menghadang

di tikungan jalan tampak sepetak pusara desa

menyapa orang-orang berlalu

"selamat datang di desa  elegan"

di antara setapak jalan,

alam memulai lantunan

keresek daun-daun tebu gading bergesekan

keriang-keriut ranting jati bersinggungan

bunyi-bunyi itu tengah membangun hening harmoni

aku terus berderap

menarik langkah di atas cerucup pecahan  batu-batu

di lorong desa  bersahaja

berpapas pria-pria betelanjang dada

menggenggam sabit, memanggul haud hama

mereka hendak pulang dari ladang

sehabis rembang petang datang

isteri, anak-anak  telah menantinya

di  antara cerucup serpihan batu-batu

aku terpana menatap surau dan gereja desa

bersanding saling  membagi cinta nyata

umatnya tak lain  pria-pria bertelanjang dada

kedua anak Adam itu telah merajut kehangatan

meski mereka beritus beda

cinta di antara cerucup serpihan  batu-batu

di antara lantunan azan surau

di antara dentang lonceng gereja desa

mengajarkan  amaran  setiap manusia

guna merenung dan berdoa

termasuk kita.

                                                   Jr, 6 Juni 2021

 

 

(2) Cinta pada ayat kopi

 

setiba dalam perhentian sementara

aku kau sapa dengan kepulan asap kopi

yang kau seduh dengan taburan kasih

dalam kepulan asap kopimu

menguar aroma cinta dan raksi melati

itulah nirmala yang kau tumbuhkan

merangkai cinta senyap kata

merajut harap tanpa hasrat

menyulam riak-riak  karunia.

aku hanyut ke bahana keelokan

senja itu.

                                       Jr, 6 Juni 2021

(3)  Tatapmu melepasku

 

aku harus  segera  kembali

seusai berguru perihal kehangatanmu

perihal perawan desamu

perihal lantunan azan suraumu

perihal dentang gereja desamu

perihal keperkasaan pria-pria desamu

perihal longlong anjing di pekat malam

aku bergegas selepas bola  hitam matamu

membura cinta yang tak kasat mata.

                                                         Jr,  6 Juni 2021

(4)  Kau di antara serpihan waktuku

Dalam kepingan waktu

aku mengatup lukamu

aku menatap pukaumau 

aku berempati nestapamu

aku mengelak marahmu

aku mendengar gelakmu

aku merasa hangatmu

dalam sibiran waktu

aku melindungi bayamu 

aku menggandeng lakumu

dalam epilog waktu

aku mengantar panjang pulangmu.

                                     Jr, 17 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun