2. Serius tapi santai
3. Tepat waktu
4. Boleh minum dan makan makanan ringan saat materi
5. Saling menghormati dengan satu suara
Dengan diresmikannya kesepakatan kelas, PP meminta peserta untuk  tepuk tangan sebanyak 5 kali dengan berbagai gaya. Tepuk tangan Tukul, tepuk tangan membuang debu,dan  tepuk tangan kingkong.Â
Sebagai pengajar praktik saya mereview modul 2.3 yang sudah dipelajari  calon guru penggerak  melalui pertanyaan seputar coaching, alur coaching, prinsip -prinsip coaching. Masing-masing CGP mengambil kesempatan untuk saling mengulas materi modul 2,3 tersebut. PP memberikan umpan balik dan terus menggali dengan memberikan kesempatan pada setiap CGP untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalamannya seputar coaching, mentoring, dan konseling. Pak Ayman membagikan pengalamannya selama menjadi guru BK bahwa menurutnya dalam konseling konselor tidak saja langsung memberikan solusi tetapi konseli juga berusaha mencari solusi dengan idenya sendiri.Â
Setelah saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, PP melanjutkan kegiatan praktek coaching dengan membagi kelas menjadi 2 kelompok  sesuai PP masing- masing. Praktek coaching secara berantai dari A ke B, B ke C dan seterusnya sampai kembali lagi ke A. Dengan bergantian peran sebagai coach, coachee,  observer, dan timer. Masing-masing peserta mendapatkan kesempatan selama 10 menit.Â
Setelah praktek coaching seluruhnya selesai, maka observer dari masing- masing peserta membacakan hasil pengamatannya pada CGP yang berperan ketika sebagai coach.Â
Tujuan pengamatan ini untuk  bahan masukan  agar keterampilan coaching CGP  semakin tajam. Kemudian refleksi dan umpan balik praktek coaching yang disampaikan PP.  Pak Helmi mengungkapkan hal yang sulit untuk dilakukan coaching karena  belum familiar di sekolahnya.Â
Kami membahasnya dengan  coaching secara bergantian. Kemudian lanjut dengan Pak Sulaiman masih dengan refleksi tentang tindak lanjut dari coaching supaya rencana aksi menjadi hal yang bertanggung jawab. PP diminta untuk menjawabnya.Â