Mohon tunggu...
Rolyta Alhanifa
Rolyta Alhanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Raden Intan Lampung

Celoteh bersajak; Aku tidak pandai untuk berkata-kata. namun, Menulis adalah caraku dalam menggoreskan rasa bersama diksi dalam bait-bait kehidupan pada selembar daluang aksara yang menjadikan lencana karya yang abadi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Enyak Kepingin Kerjaan Enak

11 Januari 2024   00:55 Diperbarui: 14 Januari 2024   01:22 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Eh Bonyok,  kapan bayar utang Lu? "

"Yaelah Bang,  sabar napa. Aye lagi cari kerja ni"
jawab Bonyok sambil menikmati hirupan kopi pahit di tambah beberapa biji gorengan. Garing dan renyah karena barusan nangkring di atas piring selesai berendam di kolam minyak panas.

"Tuu lihat Aye lagi baca-baca koran. Siape tau ada yang nyangkut"
Lanjut Bonyok alias Abdullah Sabeni dengan serius bak Manager yang sedang memikirkan profit saham besar perusahannya.  

"Bujug buset dah! inih Anak alasan cari kerja mulu.  Dengerin yak!  utang Lu ama Aye udah numpuk,  hampir 200 rebu.  Lu kira anak Aye makan daun, makan rumput ape?  anak Aye juga mau makan steak tempe, Salimun"
Ujar Bang Bowo sambil memperlihatkan  daftar Kas Bon.

"Nama Aye Bonyok Bang"
Protes Bonyok dengan muka nyolot.

"Di bilangin malah nyolot Lu yak,  ngarti kagak? masa kagak ngarti-ngarti di bilangin juga"
Tandas Bang Bowo geram.  

"Iya,  Aye paham Bang,   paham banget malahan, tapi,,, "

"Tapi ape? mau utang lagi Lu"

"Biasa Bang,  belum di panggil kerja ame Bos Besar" Ujar Bonyok sambil cengengesan.  

"Ya udah, tambah list Kas Bon Lu ya. Sana pergi! Aye kepret juga nanti"
Bang Bowo hampir saja kehabisan kesabaran melihat kelakuan Bonyok yang tidak bayar hutang.

"Astagfirullahal adzim,  Anak sapa sih Lu? "

"Anak Mpok Lela"

"Assalamualaikum Bang"

Pamit Bonyok sambil berlari tunggang-langgang.

Bonyok jalan-jalan keliling kampung, siapa tahu ada kerjaan yang akan Ia dapatkan. Bonyok adalah anak satu-satunya Mpok Lela, Ia lulusan SMA dengan nilai tak seberapa dan bercita-cita jadi orang kaya.  Namun sampai usia hampir kepala tiga, Ia belum juga mendapatkan pekerjaan tetap. Bukan tak banyak lowongan kerja dasar dirinya yang pilih-pilih pekerjaan. Ingin gaji besar tapi tidak mau bekerja kasar.

"Lagi apa Bang Robert?"

"Aku sedang main Pancebook"
Jawab Bang Roberto sambil secroll Pancebook.

Sesekali Bang Roberto memperlihatkan isi Pancebook dari penuh postingan pertemanan hingga lewatlah iklan penghasilan jutaan.

SLOT GACOR anti rungkad, anti longsor, dan tergacor yang paling amor,  sudah terbukti bisa mandi uang.

"Mantap kesempatan jadi orang kaya.  Napa kagak coba aje dulu,  bisa mendadak mandi uang kite Bang"
Pikir Bonyok yang matanya sudah hijau dan silau.

"Bahh Aku tak mau main begituan Nyok.  Setelah melihat Udin yang habis-habisan jual harta gono-gini gara-gara ini, bukannya untung malah buntung jadinya"
Ujar Bang Roberto dengan logat bataknya sambil terus menggulir layar Handphone miliknya.

"Saya tahu gerangan kisanak datang kemari,  ingin kaya bukan? " ujar seorang manula dengan terbatuk-batuk.

"Bener Ki Baron, akhir tahun ini Aye mau dapat kerjaan tapi gajinya jutaan supaya pas tahun baru bisa gelar nikahan"
Ujar Bonyok dengan penuh harapan.

Bonyok di temani Bang Roberto ke dukun desa yang katanya bisa mendoakan orang-orang supaya bisa cepat kaya dengan mantra-mantra.
Bonyok terpaksa melakukannya karena  paksaan dari Atun kekasihnya yang terus meminta agar secepatnya dapat kerja dan menikahi dirinya dihadapan orang tua, dan warga kampung Suka-rasa. Hal ini disebabkan oleh Atun yang terlalu kepikiran dengan usia yang semakin tua saja, apalagi sebentar lagi tahun akan berganti sekaligus malu saat ditanya keluarga dan tetangga.

"Kisanak akan menjadi kaya dalam waktu dekat jika bersedia memberikan uang 2 juta tidak bisa nego"
Pinta Ki Baron kepada Bonyok.

Karena Bonyok tidak sanggup memberikan uang sebanyak itu, alhasil Ia kembali kerumah dengan perasaan kecewa.

"Bonyok anak ganteng, anak sholeh Enyak. Cari kerjaan kagak usah gede gajinya karena Enyak bukan mengharapkan itu,  bukan. Asal kamu sehat, ada kerjaan tetap dan halal,  sudah lebih dari cukup"
Nasihat dari Enyak Lela untuk Anak Lelakinya.

Dering dari HP senter di atas kasur membuyar lamunan Bonyok. Terlihat notifikasi pesan masuk dari Atun yang memberitahukan bahwa Mas Karyo anak juragan ketela ingin melamarnya.  Jika Bonyok sudah dapat pekerjaan maka Atun siap menolak Mas Karyo demi cinta mereka.

"Atun, Bang Bonyok udah dapat kerjaan seratus persen halal"
Jelas Bonyok ketika keduanya bertemu di gang komplek.

"Beneran Bang , kalau boleh tahu kerja apaan Abang?"
Tanya Atun dengan malu-malu.

"Jadi juragan kambing,  eh maksud Aye jadi pengantar susu kambing Juragan Karta"
Ujar Bonyok bersemangat.

"Akhirnya kite berdua jadi nikah tahun depan"

"Ngomongin nikah mulu ni anak,  noh angkatin jemuran keburu hujan turun. Bukannya nolongin Enyaknya malah keluyuran disini"
Ujar Enyak Lela sambil menjewer kuping Bonyok hingga bonyok.

Salam Sahabat Pena.
Rolyta Alhanifa mempunyai hobi menulis dan mengarang. Dia hanya peramu cerita amatiran dalam mengungkapkan perasaan. Jejak bisa di lihat IG: @alkhansa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun