"Saya tahu gerangan kisanak datang kemari, Â ingin kaya bukan? " ujar seorang manula dengan terbatuk-batuk.
"Bener Ki Baron, akhir tahun ini Aye mau dapat kerjaan tapi gajinya jutaan supaya pas tahun baru bisa gelar nikahan"
Ujar Bonyok dengan penuh harapan.
Bonyok di temani Bang Roberto ke dukun desa yang katanya bisa mendoakan orang-orang supaya bisa cepat kaya dengan mantra-mantra.
Bonyok terpaksa melakukannya karena  paksaan dari Atun kekasihnya yang terus meminta agar secepatnya dapat kerja dan menikahi dirinya dihadapan orang tua, dan warga kampung Suka-rasa. Hal ini disebabkan oleh Atun yang terlalu kepikiran dengan usia yang semakin tua saja, apalagi sebentar lagi tahun akan berganti sekaligus malu saat ditanya keluarga dan tetangga.
"Kisanak akan menjadi kaya dalam waktu dekat jika bersedia memberikan uang 2 juta tidak bisa nego"
Pinta Ki Baron kepada Bonyok.
Karena Bonyok tidak sanggup memberikan uang sebanyak itu, alhasil Ia kembali kerumah dengan perasaan kecewa.
"Bonyok anak ganteng, anak sholeh Enyak. Cari kerjaan kagak usah gede gajinya karena Enyak bukan mengharapkan itu, Â bukan. Asal kamu sehat, ada kerjaan tetap dan halal, Â sudah lebih dari cukup"
Nasihat dari Enyak Lela untuk Anak Lelakinya.
Dering dari HP senter di atas kasur membuyar lamunan Bonyok. Terlihat notifikasi pesan masuk dari Atun yang memberitahukan bahwa Mas Karyo anak juragan ketela ingin melamarnya. Â Jika Bonyok sudah dapat pekerjaan maka Atun siap menolak Mas Karyo demi cinta mereka.
"Atun, Bang Bonyok udah dapat kerjaan seratus persen halal"
Jelas Bonyok ketika keduanya bertemu di gang komplek.
"Beneran Bang , kalau boleh tahu kerja apaan Abang?"
Tanya Atun dengan malu-malu.
"Jadi juragan kambing, Â eh maksud Aye jadi pengantar susu kambing Juragan Karta"
Ujar Bonyok bersemangat.
"Akhirnya kite berdua jadi nikah tahun depan"