Mohon tunggu...
Rolin Taneo
Rolin Taneo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemulung Ilmu

Tertarik pada bidang ilmu filsafat, sosiologi dan teologi (Kristen)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Indah pada Waktunya

19 Desember 2024   13:09 Diperbarui: 19 Desember 2024   19:06 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu tahun yang lalu, tepatnya 16 Desember 2023, saya berdiri di tengah-tengah keluarga Purba untuk memimpin ibadah malam penghiburan pasca Tuhan panggil pulang yang terkasih, mendiang Bapak John Purba.

Hari ini, 16 Desember 2024, satu tahun berselang, saya berkesempatan lagi memimpin ibadah syukur pasca 1 tahun kepergian yang terkasih, mendiang Bapak John Purba.

Pengamatan awal saya ketika tiba di tempat ini ialah keluarga, dalam hal ini mama dan anak-anak serta cucu-cucu sudah bisa tersenyum.

Kondisi ini tentu sangat berbeda dengan 1 tahun silam. Kala itu, keluarga suntuk dalam duka dan air mata, sulit melepaskan kepergian orang terkasih.

Meski hari ini tersenyum, saya tidak dapat menjamin kalau keluarga disini sudah benar-benar berpulih, tapi dengan diadakannya ibadah syukur ini, ini menandakan bahwa keluarga telah iklas menerima ketetapan Tuhan.

Inilah yang dinamakan resiliensi, kemampuan untuk bertahan dalam kondisi sulit bahkan lebih dari pada itu, mampu bangkit dari kekecewaan dan kesuraman hidup untuk selanjutnya menata hidup lebih baik.

Seturut dengan suasana batin yang hari ini keluarga perlihatkan kepada kita, maka mari juga kita dengarkan berita penguatan bagi keluarga saat ini.

Ayat 2-8 dalam Pengkhotbah 3 merincikan 28 peristiwa atau 14 pasang peristiwa yang saling bertentangan. 

Lewat rentetan peristiwa yang silih berganti itu, manusia dapat belajar bahwa tidak ada yang kekal dalam hidup.

Hidup tak selamanya bahagia, tapi tak selamanya juga ditimpa kemalangan. Ada waktu untuk manusia tunduk dalam hening, ada waktu manusia bertempik sorak.

Tuhan menjadikan semua peristiwa itu datang silih berganti dengan suatu maksud membawa manusia pada kesadaran bahwa Tuhan telah mengatur segala sesuatu baik adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun