Seorang peserta didik harus berdaya, dengan seluruh potensi diri yang dimiliki mulai dari pengetahuan, rasa dan keterampilan.Â
Karena itu, tindakan menghidupkan kekerasan justru menciderai teladan dalam suatu institusi pendidikan.
Kita hidup di era dimana institusi bersaing atau unjuk prestasi. Semua civitas akademika jika dimungkinkan harus punya prestasi sebagai tanda kemajuan akademik.
Masa yang lainnya berlomba-lomba mendapatkan prestasi, kita kemudian harus mundur ke belakang untuk urus persoalan bully, pelonco, kekerasan dan sejenisnya? Apa kata dunia nanti?
Ingat baik-baik Ing Ngarso Sing Tulodo harus jadi panggilan kita untuk terus menjadi terang yang mencerahkan bagi generasi berikutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI