Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia dikenal secara luas dengan tiga semboyan (trilogi pendidikan), yakni :
Ing Ngarso Sung Tulodo: Berarti di depan memberikan contoh.Â
Ing Madya Mangun Marsa: Berarti di tengah membangun motivasi.
Tut Wuri Handayani: Berarti di belakang memberikan dorongan semangat
Trilogi ini punya implikasi vital bagi maju-mundurnya iklim akademik dalam suatu institusi pendidikan.
Meski begitu, penulis hanya memfokuskan kajian singkat terhadap semboyan pertama dalam menjembataninya dengan konteks masalah yang diangkat.
Ing Ngarso Sung Tulodo, "Di depan Memberikan Contoh". Pesannya jelas, harus ada teladan baik dalam suatu institusi pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, tiga aspek harus serentak disentuh dan dijalankan yakni pengetahuan (kognitif), rasa (afektif) dan keterampilan (psikomotorik).
Siapa yang punya tugas di dalam mengaktualisasikan ketiga hal di atas. Ada dua pihak.Â
Pertama, para pengajar. Kedua, mereka yang disebut dengan kakak tingkat (senior).
Dari mereka, mahasiswa baru menggali banyak ilmu dan teladan. Tentu, teladan mereka itu haruslah teladan yang baik sebab bersekolah sama artinya dengan tindakan memanusiakan manusia.