Mohon tunggu...
Garis Puisi
Garis Puisi Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Menembus cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Harmonia dalam Menguatkan Panggilan Hidup Membiara Calon Imam

1 Januari 2024   12:52 Diperbarui: 1 Januari 2024   13:57 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya berkolaborasi dapat membangun kualitas pribadi calon imam dalam naungan komunitas harus memiliki komitmen untuk bisa merenovasi terhadap inovasi baru yang akan di jalani selanjutnya. Dengan berkolaborasi segala inovasi baru yang akan dihadapi dapat diatasi dalam mengurangi segala kekurangan yan ada. Untuk itu kerja sama menjadi hal terpenting bahkan menjadi hal fundamental, bagi pribadi calon imam yang notabene hidup kebersamaan dalam komunitas. Menanggapi berkolaborasi ini tentu dari setiap pihak memiliki afektif yang begitu dalam, untuk dijadikan bahan acuan untuk membangun kehidupan orang lain yang memiliki kekurangan. Tentu sebagai teman komunitas saling berkolaborasi menjadi senjata yang begitu ampuh untuk mengubah hal atau masalah yang dialami pribadi yang berkekurangan.

Dalam hal ini, seorang siswa seminari bernama Rolantinus Sudirman asal Manggarai berasumsi bahwa "jika kami tidak saling berkolaborasi antarsesama, maka kami bukanlah komunitas melainkan individualitas yang ada, dan juga bila kami dalam seangkatan semuanya memiliki catatan yang tidak baik oleh para formator, berarti kami tidak saling menyukseskan panggilan hidup secara bersamaan." (Rabu, 29/11/2023). Asumsi tersebut menjadi patokan kemudian untuk dipelajari dalam komunitas. Karena sesungguhnya manusia itu adalah homo socialae yang saling bergantungan dan selalu mengarahkan ke bonum communae (kebaikan bersama), bukan sikap individualisme.

Bonum communae juga menjadi tujuan utama dalam hidup berkomunitas. Tujuannya adalah menguatkan kehidupan setiap orang untuk saling berpegang teguh pada prinsip bonum communae. Sehingga kerapkali dalam suatu komunitas itu tidak ada yang namanya hambatan atau kesulitan apapun dalam setiap dinamika perjalanan hidup, terutama dalam menjawabi panggilan Tuhan. Menjawabi panggilan Tuhan bukanlah hal yang mudah atau hanya dianggap sebelah mata, tentu membutuhkan kebersamaan dalam hal berkolaborasi.

Dalam formatio panggilan hidup dalam komunitas tidak luput dari yang namanya harmonia (kebersamaan). Harmonia dalam menguatkan panggilan hidup seseorang adalah suatu hal yang menjadi fundamental dalam memupuki benih-benih panggilan hidup membiara bagi para calon imam. Dengan harmonia ini segala bentuk apapun perjalanan hidup pasti langkah solutif yang tepat adalah berjalan bersama mencapai tujuan hidup yang lebih baik. 

Harmonia ini ditemukan dalam hidup berkomunitas, terutama di lembaga pendidikan seminari. Tentu banyak hal yang ditemukan di dalamnya yakni bersolidaritas dalam hal simpatik terhadap orang lain yang membutuhkan, spiritualitas rohani dalam buah-buah rohani yang dipetik, dan hdup berkolaborasi dalam membangun kehidupan bersama menuju bonum communae. 

Peran serta fungsi dari komunitas itu sendiri adalah saling menapaki dan memupuki benih-benih panggilan hidup membiara calon imam. Oleh sebab itu, pentingnya hidup kebersamaan dalam komunitas, karena prinsipnya homo socialae, yakni saling bergantungan dan saling melengkapi satu sama lain.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun