Apa itu Bisnis Start-up
Dengan bertambahnya usia, bisnis start-up di Indonesia mulai menjamur. Dengan perkembangan teknologi yang pesat biasanya perusahaan start-up mengacu pada tema teknologi. Selain itu strategi yang baik sangat penting bagi bisnis start-up untuk dapat bertahan.Â
Peterson dan Plowman mengemukakan bisnis merupakan rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan penjulan atau pembelian barang dan jasa yang dilakukan secara berulang. Paterson dan Plowman membahas mengenai, penjualan jasa ataupun barang yang hanya terjadi satu kali saja bukanlah sebuah bisnis.Â
Menurut Hunt dan Urwick, Pengertian Bisnis ialah segala perusahaan apapun yang membuat, mendistribusikan ataupun menyediakan berbagai barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh anggota masyarakat lainnya serta bersedia dan mampu dalam membeli atau membayarnya.
Bisnis start-up berbeda dengan bisnis yang biasa karena dari kata start-up yaitu mulai dan berkembang. Bisnis start-up ini diartikan sebagai sebuah bisnis yang baru dibentuk dan masih dalam tahap pengembangan.Â
Menurut Paul Graham, pendiri salah satu akselerator start-up terbaik di dunia, mendefinisikan sebagai perusahaan yang dirancang untuk berkembang cepat dan mengejar atau mengikuti pertumbuhan. Bisnis start-up mengutamakan ide-ide baru yang dapat memberikan solusi pada masalah masyarakat.
Bisnis/perusahaan start-up merupakan sebuah bisnis yang baru dibentuk dan masih dalam tahap pengembangan. Pada umumnya, bisnis start-up mengutamakan ide-ide yang baru, yang dapat memberikan solusi pada masyarakat sekitar/pasaran.Â
Dengan berkembangnya teknologi biasanya sebuah perusahaan start-up akan mengacu kepada perusahaan yang memberikan atau memiliki layanan dalam bidang teknologi.Â
Bedasarkan data yang sudah didapatkan, sekarang di Indonesia terdapat lebih dari 1000 pelaku bisnis start-up yang sedang berkembang. Beberapa daerah memiliki komunitas bisnis start-up, contohnya Komunitas Bandung Digital Valley dan Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia yang berlokasi dibandung.
Sebuah bisnis start-up biasanya tidak akan berhasil apabila tidak mempunyai seorang angel investor. Angel investor biasanya adalah individu atau kelompok yang  berinvestasi  di  perusahaan  start-up atau  perusahaan  tahap  awal dengan imbalan kepemilikan ekuitas (Harroch, 2019). Biasanya seorang angel investor akan berani memberikan pendanaan kepada sebuah konsep bisnis start-up, gerakan ini mengambil resiko yang tinggi.
Untuk mendapatkan sebuah angel investor dapat mengikuti lomba business plan, agar sebuah investor menggunakan ringkasan, industri, perusahaan dan produk yang ditawarkan, analisa dan penelitian pasar, ekonomi bisnis, rencana pemasaran, rencana desain dan pengembangan, rencana produksi dan operasional, tim manajemen, rencana keseluruhan, resiko utama, masalah dan asumsi, rencana keuangan, pengajuan penawaran perusahaan, dan lampiran (Setiarini, 2013).
Kini bisnis start-up mulai bermunculan, yang tentu saja dapat membawa keuntungan dan resiko kerugian di saat yang bersamaan. Namun dengan kemampuan angel investor melihat "masa depan", mereka mampu memprediksi bisnis start up apa yang akan membawa keuntungan di tahun tahun mendatang.Â
Misalnya saja start up digital. Setelah pandemi covid 19, semua mata tertuju ke start up digital. Mulai dari Blibli, Lazada, Tokopedia dan lain-lain yang memberikan dampak pada perubahan kondisi ekonomi Indonesia.
Kita harus mengetahui strategi efektif agar dapat membuat sebuah bisnis bertahan. Menurut portal analisis data pasar dan konsumen statistika pada tahun 2021 tantangan terbesar bagi bisnis start-up adalah pengelolaan uang. Perusahaan yang terlalu fokus pada pembangunan produk dan pasar dapat lupa akan urusan finansial yang penting.Â
Padahal urusan finansial seperti penganggaran dan pengelolaan finansial sangat penting. Selain itu sebuah perusahaan sudah seharusnya memulai melakukan kalkulasi mengenai struktur biaya.
Menurut Surjanto Yasaputera selaku Ketua Dewan Komisioner DSC sebuah start-up adalah perusahaan yang memiliki visi untuk menyelesaikan masalah sosial. Apabila anda ingin memulai start-up sebaiknya melakukan riset tentang industri dan apa yang sedang diperlukan masyarakat. Dengan visi ini start-up dapat bertahan lama. Mental seorang founder yang dibutuhkan adalah mental yang dapat jatuh bangun dan ingin menjadi garda terdepan.
Realita Bisnis Start-up dalam kehidupan sehari-hari
Sebuah proses dalam pembuatan bisnis start-up tidak berbeda dengan seseorang yang ingin membuat sebuah apartemen yang belum jadi, maka dibuatlah denah atau pada jaman sekarang dikenal sebagai gambar 3D.
Dari situ ia akan mencari pendanaan dengan cara menjual kepada masyarakat yang tertarik untuk membeli sebuah ruangan apartemen sebelum apartemen dibangun. Lalu akan ada orang yang membeli apartemen tersebut, yang dipakai sebagai pendanaan untuk membangun apartemen. Dengan itu orang yang membeli tersebut juga mempunyai resiko besar jika apartemen tersebut tidak jadi dibangun.
Di dalam kisah ini seseorang yang membuat sebuah apartemen adalah orang yang mengurus bisnis start-up, orang yang membeli apartemen tersebut adalah angel investor dimana diperlukan untuk pendanaan bisnis start-up nya (apartemen).Â
Sedangkan gambar 3D menggambarkan konsep bisnis start-up. Angel investor tentunya memiliki resiko yang sangat tinggi apabila bisnis start-up itu gagal (apartemen tidak jadi dibangun). Dengan itu sebaiknya kita memahami konsep bisnis start-up, persaingannya, dan strateginya dalam sebuah bisnis start-up.
Bisnis Start-up di masa yang akan datang
Banyak pihak optimistis dengan proyeksi masa depan mengenai bisnis start-up. Pada 20 tahun kedepan bisnis daring akan menjadi keharusan untuk sektor industri. Masa depan start-up dapat masuk dalam segala bidang hiburan, pendidikan, energi, dan distribusi barang maupun makanan. Orang akan butuh hal tersebut karena suatu saat orang akan bekerja di rumah dan ke depannya bidang-bidang tersebut akan terpakai.
Terkait pendanaan pada waktu di masa depan, tidak akan ada bakar uang lagi, investor akan mulai fokus pada keuntungan. Contohnya adalah Go To yang akan menjadi IPO (Initial Public Offering) atau yang bisa dikenal penawaran umum perdana.Â
Start-up sekelas Go To sedang diberikan pendanaan yang berlimpah dari IPO, selama ini start-up yang menggunakan IPO cenderung gagal. Namun sebaiknya IPO dijadikan langkah inovasi baru, bukan untuk ditinggalkan. Selain itu strategi bisnis pun juga akan berkembang.
Strategi untuk Membuat Sebuah Bisnis Start-up
- Susun dan Kembangkan Ide Kreatif
- Menetapkan ide bisnis sederhana untuk bentuk atau konsep produk atau jasa yang akan dikembangkan. Tuliskan premis ide Anda dan rumuskan dalam bentuk rencana bisnis.
- Membuat Rencana Bisnis
- Rencana bisnis adalah elemen terpenting yang harus diterapkan untuk memahami tujuan, faktor internal dan eksternal, dan strategi yang tepat. Dengan harapan semua rencana berjalan lancar dan terarah. Rencana bisnis tersebut kemudian dapat diterapkan dengan mengadaptasi teknologi dan peralatan yang dikembangkan.
- Bentuk Tim yang Solid
- Pastikan Anda memiliki tim kerja yang kompak dan berorientasi pada solusi sehingga Anda dapat tetap percaya diri dalam menggali ide dan membuat strategi pengembangan bisnis. Temukan seseorang yang siap dan mau membangun dari awal bersama. Anda tidak membutuhkan banyak orang dalam tim Anda karena yang utama adalah  visi dan semangat yang sama.
- Visuasilasikan Organisasi Bisnis
- Hal-hal lain yang perlu diketahui pengusaha terkait dengan pendaftaran, nasihat hukum dan dukungan akuntansi, merancang model keuangan yang efektif, dan membangun model yang sesuai dengan fungsi bisnis mereka. Juga, pada tahap awal, penting untuk fokus pada kepuasan tim dengan proyek daripada hasil akhir.
- Jelajahi Pasar
- Melakukan riset & tahu syarat akan membantu untuk mengetahui aspek eksklusif pada bidang usaha. Namun, mulailah berdasarkan sesuatu yg memang relevan agar tidak salah kaprah. Mencarilah mengenai yang konsumen butuhkan pada pasar.
- Meminta Feedback
- Selama tahap pra-peluncuran, ajukan umpan balik dari pengguna startup. Dengan cara ini, sebuah perusahaan dapat mengembangkan dan membangun orientasi pelanggan berdasarkan ulasan pelanggan, dan mungkin memiliki pelanggan setia di kemudian hari.
- Bangun Relasi Bisnis
- Sebuah usaha membutuhkan pihak lain buat bisa terus berkembang & sebagai lebih sukses. Oleh lantaran itu, perlu membentuk rekanan yg luas supaya bisa mempunyai lebih poly peluang buat berkolaborasi & bekerja sama menggunakan pihak lain.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sebuah perusahaan start-up adalah ide-ide, rencana bisnis, tim, memvisualisasikan, melakukan riset terhadap pasar yang diinginkan, membangun relasi bisnis, dan juga meminta feedback dari para professional.Â
Salah satu orang yang mengerti mengenai sebuah perusahaan start-up biasanya adalah para angel investor. Angel Investor adalah individu  atau  kelompok  yang  berinvestasi  di  perusahaan  start-up atau  perusahaan  tahap  awal dengan imbalan kepemilikan ekuitas. Sebaiknya ide start-up sendiri, seharusnya sesuatu yang dapat membantu masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya.
***
Sumber :
https://www.gramedia.com/best-seller/bisnis-startup/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H