Mohon tunggu...
ROKI CANDRA PITURA (129)
ROKI CANDRA PITURA (129) Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa KSM 23

bisa yok bisa jangan malas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KSM Melirik Potensi Ulat Hongkong di Desa Sidodadi Kecamatan Garum Kabupaten Blitar

12 Agustus 2021   22:05 Diperbarui: 12 Agustus 2021   22:16 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Blitar - (12/08/2021) Sejak Perpanjangan PPKM Level 4 pendapatan ekonomi masyarakat mengalami penurunan penjualan dan produksi. Mahasiswa KSM Tematik Edisi Covid-19 Berbasis Keilmuan dan Domisili melakukan kunjungan disalah satu peternak bersama.perangkat desa di Dusun Kemloko, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Mujiar sebagai pemilik peternak ulat Hongkong dan Jerman mengungkapkan,selama perpanjangan PPKM yang tidak kunjung usai mengakibatkan harga pakan yang mengalami kenaikan menyebabkan penyusutan pendapatan beliau,pak mujiar mencari solusi pakan yang lebih  terjangkau harganya namun gagal karna kualitas pakan kurang baik.

proses pencampuran pakan ulat hongkong (dokpri)
proses pencampuran pakan ulat hongkong (dokpri)

"Awalnya harga pakan normal kurang lebih 165 ribu rupiah, setelah PPKM diperpanjang mengakibatkan harga pakan mengalami kenaikan kurang lebih 227 ribu rupiah, Penjualan ulat sudah didistribusikan ke berbagai wilayah diantaranya luar kota dan lokal, diantaranya Jambi, Lampung,Palu, Kalimantan, Jawa Tengah dan sekitarnya."ungakap pak mujiar panggilan akrabnya.

proses pemilihan ulat untuk dijadikan indukan (dokpri)
proses pemilihan ulat untuk dijadikan indukan (dokpri)
"Ulat Hongkong dan Jerman siap di panen sekitar 6 minggu mulai dari telur hingga menjadi ulat dewasa,setiap kotak menghasikal 4 sampai 6 kilogram ulat Hongkong dan Jerman,saat panen rata-rata menghasikan 1 ton ulat dengan harga 1 kilogram 27 ribu,bukan hanya ulat yang di jual kotoran ulat pun dijual  campuran pakan sapi"ungkap pak mujiar panggilan akrabnya.

melihat ulat hongkong  yang siap  di panen (dokpri)
melihat ulat hongkong  yang siap  di panen (dokpri)
"Kami mahasiswa KSM, berupaya untuk ikut andil membantu masyarakat desa utamanya dalam pengembangan  usaha mikro dan menengah sesuai dengan tema Pemberdayaan Ekonomi Kreatif dan Optimalisasi Potensi Masyarakat Menghadapi Tanggap Darurat Pandemi Covid - 19 di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar." Ujar Roki Candra Pitura salah satu anggota  KSM  23 Unisma.

dokpri
dokpri

Mahasiswa KSM melakukan program yang diharapkan dapat memotivasi dan mendorong masyarakat agar lebih inovatif, produktif dan mampu memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki guna memberdayakan ekonomi kreatif untuk menghadapi tanggap darurat pandemi Covid-19 di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun