Mohon tunggu...
rokhayah ok
rokhayah ok Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai konten tentang kebersahajaan kehidupan kampung.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 CGP

7 Agustus 2024   23:02 Diperbarui: 7 Agustus 2024   23:05 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

TUGAS DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.1 WAWANCARA DENGAN PIMPINAN/ KEPALA SEKOLAH.

Tujuan Khusus Pembelajaran:

CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

CGP     : ROKHAYAH, S.H.( Angkatan 10, SMA Negeri 1 Koto Baru, Dharmasraya )

PP       : AFRINA LETTI, S.Pd.I, M.A

Fasilitator       : MUHIDIN, S.Pd

Salam dan bahagia,

Pada tugas demostrasi kontekstual di modul 3.1 CGP angkatan 10 , kami diberikan tugas untuk mewawancarai 2 - 3 orang kepala sekolah di sekitar lingkungan sekolah kami , yang salah satunya adalah kepala sekolah tempat CGP bertugas ,mengenai cara ,kecenderungan serta gaya pengambilan keputusan yang selama ini mereka ambil ketika menemui kasus kasus yang dimana nilai nilai kebajikan saling bersinggungan , atau untuk kasus - kasus dilema etika yang sama sama benar terjadi di sekolah tersebut . Pada kesempatan kali ini saya mewawancarai 2 orang kepala sekolah yaitu:

1. Bu Iddia Rozani, S.Pd, M.Si, selaku Kepala sekolah SMA N 1 Koto Baru, tempat saya bertugas

2. Bu Mim Susilowati,S.Pd, M.M, selaku kepala Sekolah SDN 08 Tiumang, di lingkungan tempat tinggal saya.

Sebelum melakukan wawancara saya telah menyusun beberapa point pertanyaan berdasarkan panduan pertanyaan di LMS CGP . yaitu sebagai berikut :

Panduan Pertanyaan Wawancara (Guiding Questions for the Interview)

  • Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?
  1. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
  2. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
  3. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
  4. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
  5. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?
  6. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
  7. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

HASIL WAWANCARA/ JAWABAN

A . Wawancara ke 1

wawancara pertama saya lakukan dengan Bu Mimi Susilowat, S.Pd. M.M selaku kepala sekolah SDN 08 Tiumang.

1. Dengan melihat kasus yang terjadi karena jika dilema etika ada masalah yang sama-sama benar dan berhubungan dengan nilai kebajikan dan berdasarkan pengalaman. Kalau bujukan moral jelas lebih mudah karena sudah jelas benar salahnya.

2. Dengan mengidentifikasi terlebih dahulu kasus tersebut, kemudian mengumpulkan data yang relevan,mendiskusikan dengan rekan yang pernah mengalami kasus serupa untuk dijadikan acuan, kemudian menimbang untung rugi bagi instansi dan dampak jangka pendek-jangka panjang.Berdasarkan pertimbangan tersebut kemudian mengambil keputusan yang minim dampak dan kerugian.

3. Langkah pertama dengan mengumpulkan data-data dan fakta-fakta, kemudian mempertimbangkan untung rugi, dan juga mempersiapkan plan A plan B, serta berdiskusi dengan rekan guru lainnya karena banyak isi kepala lebih baik dari 1 kepala.

4. Yang paling efefktif adalah apabila meminta pertimbangan banyak pihak terutama yang dianggap lebih berpengalaman, Dengan cara berdiskusi dengan orang-orang yang sudah pernah mengalami kasus serupa, dan transparansi/keterbukaan diskusi kepentingan dengan orang terlibat langsung dengan kepentingan dan tidak melanggar regulasi.

5. Saat mengambil keputusan tentang dilema etika adalah ketika mengambil keputusan mengenai kasus yang melibatkan kepentingan individu dan tujuan sekolah.

6. Bu Mimi tidak memepunyai jadwal tertentu dia akan segera menyelesaikan masalah sesegera mungkin dan apabila permasalahn tersebut tidak urgent dan melibatkan banyak pihak maka dia akan terlebih dahulu berbincang dengan yang bersangkutan untuk meminimalisir benturan.

7. Faktor yang mempermudah Bu Mimi dalam pengambilan keputusan yaitu adanya beberapa rekan guru dianggap bisa diajak bekerjasama dan memahami karkater guru serta warga sekitar.

8. Pengalaman Bu Mimi dalam pengambilan keputusan dilema etika adalah bahwa keputusan yang diambil sama-sama benar tetapi tetap harus dipilih salah satunya dengan mempertimbangkan minimnya kerugian dan dampak serta memberi manfaat yang luas.

B. Wawancara ke 2

wawancara Kedua saya lakukan dengan Bu Iddia Rozani ,S.Pd, M.Si. selaku kepala sekolah SMA N 1 Koto Baru.

1. Dengan menganalisis kasus itu terlebih dahulu dan melihat apakah kasus tersebut karena kasus dilema etika butuh pertimbangan sebagai contoh pada kerapatan kelulusan mempertimbangkan antara kepentingan murid dan aturan sekolah

2. Berdiskusi dengan beberapa orang unsur pimpinan dan mencari jalan terbaik untuk penyelesaian masalah

3. Dengan mencari informasi permasalahan dengan memanggil pihak yang terlibat, mendiskusikan dengan unsur pimpinan sekolah, kalau butuh pendapat yang lebih jauh mungkin membawanya ke forum diskusi guru

4. Meminta pendapat dari orang lain yang dipercaya untuk membantu mencarikan solusi permasalahan .

5. Tantangan adalah mempertimbangan keputusan yang tepat yang akan diambil sehingga tidak merugikan orang lain

6. Tergantung kepada kasus yang terjadi kalau butuh cepat maka saat itu akan diselesaikan juga tetapi kalau tidak maka akan dijadwakan penyelesaiannya misalnya akan dibawa kerapat atau forum diskusi bersama guru

7. Dengan mempelajari latar belakang masalah dilema tersebut terlebih dahulu dan selalu berfikiran positif

8. Menjadi individu yang lebih sabar dan bijaksana dalam menghadapi masalah masalah yang akan terjadi dikemudian harinya

ANALISIS HASIL WAWANCARA

Berdasarkan hasil wawancara saya simpulkan bahwa terdapat hal-hal menarik dan juga perbedaan dari 2 gaya pengambilan keputusan oleh 2 kepala sekolah yang saya wawancarai yaitu sebagai berikut :

Hal menarik dan mengganjal

Ternyata kepala sekolah yang diwawancara sudah mengambil keputusan berdasarkan 4 paradigma ,3 prinsip dan 9 langkah pengujian walaupun masih acak.

2 Adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol?

Persamaanya adalah adanya melibatkan orang lain dalam mengambil keputusan sehingga keputusan yang diambil lebih bijaksana, yang menonjol adalah adanya unsur pengalaman yang lebih menyebabkan matangnya berpikir unsur pimpinan ini.

Daftar Tugas/Checklist Refleksi Wawancara: 

 

No.

Tugas

Ada (A)/

Tidak Ada (TA)

1.

Isi: Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan?

Ada, Bahwa ternyata kepala sekolah yang diwawancara sudah mengambil keputusan berdasarkan 4 paradigma ,3 prinsip dan 9 langkah pengujian walaupun masih acak.

2.

Isi: Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan?

Ada perbedaan paradigma pengambilan keputusan , dimana yang menonjol menurut saya adalah Bu Mimi dimana dia mengambil paradigma jangka pendek lawan jangka panjang, beliau berpikir matang memikirkan nama baik sekolah serta regulasi.

3.

Isi: Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?

Rencana para pimpinan yang saya wawancara adalah mereka akan belajar mengenai 4 paradigma pengambilan keputusan beserta perangkatnya, dan mereka akan mengukur kefektifan keputusan tersebut di masa depan.

4.

Isi: Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?

Saya akan mengambil keputusan yang lebih berpihak pada murid / masyarakat , saya akan menerapkan nya apabila saya menemukan kasus dilema etika di kelas saya

5.

Teknis: Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda, format apa yang akan gunakan, sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan melihat hasilnya/membayangkan bila orang lain membaca tulisan Anda?

Narasi, sudah saya periksa beberapa kali dan layak baca

6.

Teknis: Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan kepadatan/intisari  materi yang Anda ingin sampaikan?

Sudah , karena saya menulis juga di blog kompasiana dari situ terlihat sudah berapa karakter yang saya tulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun