Mohon tunggu...
Rokhaitul Jannah
Rokhaitul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekretaris Umum HMI Komisariat FITK Korkom Walisongo Semarang

Menulis adalah cara kita meninggalkan jejak bahwa kita pernah hidup di dunia ini.

Selanjutnya

Tutup

Love

Rindu dan Cinta: Eksplorasi Keberadaan dan Kesalahannya Menurut Imam Al-Ghazali

15 April 2024   11:53 Diperbarui: 15 April 2024   12:12 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RINDU DAN CINTA

Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali (wafat 505 H) dalam kitabnya memberikan definisi bahwa rindu adalah konsekuensi dari adanya mahabbah (cinta) terhadap suatu objek. Dengan cinta, rindu akan datang dengan sendirinya. Rindu sendiri merupakan sesuatu yang sifatnya emosional tinggi untuk bisa bertemu dengan orang yang dirindukan. Selain sebagai konsekuensi dari adanya cinta, rindu juga merupakan suara perasaan yang siapa pun akan merasakannya. Oleh karenanya, cinta dan rindu tidak bisa dipisahkan dan tidak bisa diingkari keberadaannya.

Imam Al-Ghazali juga mengatakan:

اعْلَمْ أَنَّ مَنْ أَنْكَرَ حَقِيْقَةَ الْمَحَبَّةِ فَلَا بُدَّ أَنْ يُنْكِرَ حَقِيْقَةَ الشَّوْقِ إِذْ لَا يُتَصَوَّرُ الشَّوْقُ إِلَّا إِلَى مَحْبُوْبٍ

Artinya, "Ketahuilah! Sungguh orang-orang yang mengingkari esensi cinta, maka juga seharusnya ingkar pada esensi rindu. Sebab, rindu tidak bisa tergambar kecuali pada orang yang dicinta." (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Ma'rifah, cetakan ketiga: 1998], juz IV, halaman 322).

KESALAHAN RINDU

Terdapat satu quotes yang mengatakan bahwa "Rindu Adalah Salah Satu Pintu Menuju Rasa Cinta." Quotes ini mengandung arti yang sangat salah besar. Jika kita ambil dari penjelasan Imam Al-Ghazali diatas tentang rindu adalah konsekuensi dari adanya cinta, maka dapat disimpulkan bahwa seseorang akan merasakan kerinduan setelah ia merasakan cinta. Bukan justru sebaliknya seperti yang disebutkan dalam quotes setelahnya.

Banyak orang yang mudah sekali mengatakan tentang "Rindu." Rindu adalah keinginan untuk bertemu kekasih bagi remaja yang sedang dimabuk cinta. Rindu adalah keinginan untuk bersua dengan orang tua bagi mereka yang merantau jauh dari tempat tinggal asal. Dalam KBBI pun dijelaskan makna "Rindu" adalah rasa sangat ingin dan berharap terhadap sesuatu. Berharap sangat ingin bertemu dengan seseorang yang dirindukan.

RINDU DAN NIKMATNYA

Kata Dilan "Rindu itu Berat." Tapi yakinlah selain berat rindu itu juga nikmat. Seperti fatwa Abana "Merindukan Itu Berat, Tetapi Juga Nikmat. Barang Siapa Tidak Pernah Mau Menanggung Berat, Jangan Pernah Berharap Nikmat." Jika rindu sudah menjadi sebuah kenikmatan, maka cinta yang berlabuh adalah sebuah kebenaran. Namun jika rindu itu menjadi sebuah rasa yang sangat menyiksa dan menyesakkan dada, maka telah terjadi kesalahan pad perjalanan cinta.

Untuk menjadi kenikmatan rasakan rindu itu sesuai kadar dan harus sesuai juga pada jalan yang telah diajarkan oleh agama. Karena rindu yang telah melebihi kadar bahkan keluar dari jalan yang telah diajarkan oleh agama dapat menjadi boomerang bagi pemilik rasa itu sendiri. Rindu yang menimbulkan kenikmatan itulah rindu yang disebut implikasi cinta. Maka jalanilah cinta itu dengan baik agar dapat melahirkan rindu yang terasa nikmat.

BAGAIMANA MENJADI NIKMAT?

Lalu tahukah kamu bagaimana cinta melahirkan rindu yang nikmat? Dan bagaimana caranya mengatasi rindu? Dan bagaimana kerinduan dapat menjadi sebuah kenikmatan bagi yang menikmatinya?

Kenikmatan rindu itu hanya akan terlahir dari cinta sejati, cinta sejati yang hanya memberi tanpa meminta. Memberi bukan hanya karena diminta, namun memberi karena tau apa yang sedang dia butuhkan. Tidak hanya melalui kata-kata yang menawan, namun juga lewat karya nyata berupa tindakan dan perbuatan.

Bagi mereka yang telah lama memendam rasa rindu tanpa ada sedikit obat, maka akan sedikit berat dan beratnya kerinduan itu akan sedikit tidak tertahankan. Namun kerinduan ini akan terobati dengan keterhubungan satu dengan yang lainnya. Keterhubungan itu dapat berupa sapaan, permintaan satu dengan yang lain, atau dengan sikap manja yang diimplementasikan dengan kesendirian.

Nah, dari obat rindu tadilah maka timbul kenikmatan. Bagaimana nikmatnya ketika rindu bertatap temu, bagaimana nikmatnya ketika rasa berakhir sudah. Suatu nikmat yang mampu membayar lunas akan hutang rindu yang mebludas.

Jika rindu yang lahir dari cinta dapat melahirkan kenikmatan, mengapa seseorang masih nggan merasakan cinta? Karena trauma itu menghantui, maka mereka enggan untuk kembali merasakan cinta. Meski terkadang seseorang telah terlanjur terjerat dalam gelapnya dunia trauma, namun sebenarnya mereka memiliki harapan untuk kembali mengenal cahaya cinta. Dan pada akhirnya tetap kembali terlempar pada gelapnya dunia trauma. Wallahu a'lam bi al-shawaab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun