Minimnya interaksi sosial dengan guru, teman serta lingkungan, ditambah tekanan pembelajaran jarak jauh dapat menyebabkan anak tertekan dan stres. Tekanan dari sekolah yang harus tetap menjalankan tugas sekolah tanpa ada pendampingan khusus dari guru membuat mereka kurang diperhatikan sedang kurikulum harus tetap berjalan.Â
Meski kemendikbud sudah memberikan keluwesan dalam penyampaian materi, tapi d i lapangan tidak semudah itu, hambatan-hambatan dalam pembelajaran seperti kurangnya akses internet dan infrastruktur lain menjadikan pembelajaran makin susah.
Batin yang tertekan sudah pasti bukan hal baik bagi siswa yang masih dalam masa pertumbuhan, kecenderungan siswa yang mudah terpengaruh dengan lingkungan juga akan menjadi masalah baru bagi model pembelajaran daring seperti ini.
Orangtua Sudah Capek
Melibatkan orangtua dalam KBM adalah cara terbaik agar BDR tetap berjalan, orangtua juga memiliki kedekatan psikologis dengan anaknya, mereka tahu saat-saat anaknya sedang senang untuk belajar dan saat mereka mulai jenuh untuk belajar. Tapi, tidak semua orang tua mampu menjalankan tugas sebagai pengganti guru.
Tiga hal di atas tidak ada apa-apanya memang jika langsung kita bandingkan dengan semakin meningkatnya angka positif covid19, jika sektor ekonomi harus tetap jalan kenapa pendidikan jalan di tempat. Apa salahnya???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H