Jika cetakan tahun depan masih belum ada kasus penyiraman Novel baswedan di buku sekolah, saya akan buat pembahasan sendiri di kelas.
Sekalian aja saya mau jelaskan ke anak-anak begini loh isinya konflik penegak hukum antara polisi dan KPK.
Saat dimintai keterangan terdakwa mengatakan bahwa merasa kesal dengan Novel yang sok jago hukum, kacang lupa kulitnya, dibesarkan di kepolisian kemudian ingin jadi hero masuk ke KPK. Terdakwa mengatakan ingin memberikan pelajaran kepada Novel
Pelajaran apa seperti itu??? bagaimana kalau cara-cara seperti itu di tiru oleh generasi muda. Saya ingin dia buta siram air keras sajalah hukumannya 1 tahun aja.
Peristiwa ini menunjukkan buruknya penegakan hukum di Indonesia karena norma keadilan diabaikan selama jalannya persidangan. tanpa perhatian dari khusus peristiwa yang dialaminya itu akan berulang dan turut dialami oleh masyarakat lain.
Kalau seperti ini tidak pernah dikritisi di sekolah,tidak pernah diprotes dengan keras, dan kemudian siswa hanya membiarkan atau bahkan sampai tidak tahu. Maka akan mudah atau banyak terjadi kepada masyarakat lainnya.
Terakhir, jika memang kasus ini tidak muncul di buku paket saya akan membuat soal tentang kasus Novel baswedan ini sebagai contoh ketidakadilan hukum di Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H