Sebelum masuk kedalam pembahasan ini, penulis ingin memberikan sedikit pemahaman bahwa diantara dua sholat eid (hari raya), yang paling afdhol di antara kedua nya adalah sholat idul adha, karena silat ini diisyaratkan dalam Al-Qur'an surah Al-Kautsar ayat: 2 { } "maka dirikanlah sholat (semata- mata untuk Tuhanmu, dan berkurbanlah).
Dalam menghukumi sholat hari id para Ulama berbeda pendapat, Ulama mazhab Syafi'iyah berpendapat bahwa sholat id adalah Fardhu Kifayah, namun Ulama mazhab Hanafiyyah berpendapat bahwa sholat id hukumnya Wajib.
Adapun waktu pelaksanaan sholat id yakni dari mulai munculnya matahari, sampai sebelum matahari mencapai zawal (tepat berada di tengah), pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah.
Beberapa sunnah yang dapat kita lakukan ketika hari id, diantaranya;
1. Menghidupkan malam hari raya, arti menghidupkan malam bisa seperti tidak tidur dan hanya di isi dengan ibadah dan ini maksimal nya, minimalnya adalah kita solat isya dan subuh secara berjama'ah.
2. Mandi sunnah, masuk waktu kesunnahan ini ketika tengah malam.
3. Berhias dan Berwangi-wangian, minimal nya adalah cukup menghilangkan hal-hal kotor dari tubuh atau pakaian yang akan kita pakai.
4. Pergi ke tempat solat dengan jalan yang jauh, dan pulangnya dengan jalan yang lebih pendek. Karena pahala pergi lebih besar yakni setiap langkah akan di hitung.
5. Mempercepat sholat idul adha pada awal waktu, agar waktu berkurban nya dalat waktu yang lebih lama.
6. Imsak (menahan makan dan minum), dari mulai terbit fajar, sampai selesai melakukan sholat idul adha. Berbeda dengan idul fitri yang mensunnahkan untuk makan dahulu.
Tata cara sholat id: