Anak-anak yang mengikuti life skill pertanian ini ada beberapa yang didiagnosa autis, salah satunya ada yang merasa jijik setiap menyentuh tanah. Tetapi ketika mereka pelan-pelan kami ajarkan untuk menanam, untuk menggunakan tangannya setiap mencampur media tanam bersama teman-temannya, lama kelamaan dia mau. Dia mau menggunakan tangannya untuk menyentuh tanah, mencampur media tanah dengan pupuk dan merawat tanamannya. Dia tidak lagi terbatasi dengan hal-hal yang menurutnya jijik dan tidak sesuai dengan dirinya.
Pada akhirnya kami berharap praktik baik ini,Semarak Merdeka Belajar ini akan terus berkesinambungan bisa diterapkan pada anak-anak. Anak-anak kami yang berkebutuhan khusus juga anak-anak yang sama seperti anak-anak reguler lainnya, mereka punya hak yang sama, mereka punya potensi yang sama, maka implementasi merdeka belajar bagi mereka pun adalah sebuah hal yang juga pantas dan sesuai bagi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H