Anak-anak yang mengikuti life skill pertanian ini ada beberapa yang didiagnosa autis, salah satunya ada yang merasa jijik setiap menyentuh tanah. Tetapi ketika mereka pelan-pelan kami ajarkan untuk menanam, untuk menggunakan tangannya setiap mencampur media tanam bersama teman-temannya, lama kelamaan dia mau. Dia mau menggunakan tangannya untuk menyentuh tanah, mencampur media tanah dengan pupuk dan merawat tanamannya. Dia tidak lagi terbatasi dengan hal-hal yang menurutnya jijik dan tidak sesuai dengan dirinya.
Pada akhirnya kami berharap praktik baik ini,Semarak Merdeka Belajar ini akan terus berkesinambungan bisa diterapkan pada anak-anak. Anak-anak kami yang berkebutuhan khusus juga anak-anak yang sama seperti anak-anak reguler lainnya, mereka punya hak yang sama, mereka punya potensi yang sama, maka implementasi merdeka belajar bagi mereka pun adalah sebuah hal yang juga pantas dan sesuai bagi mereka.