Ritual yang dilakukan di makam melibatkan pengukuran waktu dan ruang. Penentuan waktu yang tepat untuk berziarah dan cara penempatan benda-benda dalam prosesi menunjukkan penerapan prinsip matematika sederhana. Penggunaan pengukuran dalam ritual menciptakan hubungan antara praktik religius dan kehidupan sehari-hari masyarakat (Putra, 2024).
Relevansi Etnomatematika
Studi etnomatematika di makam Sunan Kalijaga memberikan wawasan tentang bagaimana konsep matematika diterapkan dalam konteks budaya lokal. Hal ini menunjukkan bahwa matematika tidak hanya sekadar rumus dan angka, tetapi juga berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan spiritual masyarakat.
Kesimpulan
Jejak matematika di makam Sunan Kalijaga menggambarkan hubungan erat antara budaya dan matematika. Melalui arsitektur, tradisi, dan ritual, etnomatematika di situs ini memperkaya pemahaman kita tentang bagaimana masyarakat Jawa mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dengan konsep matematika. Penelitian lebih lanjut dalam bidang ini dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai keterkaitan antara budaya dan matematika.
Daftar Pustaka
Pramono, E. (2023). "Numerologi dalam Tradisi Ziarah: Studi Kasus Makam Wali." Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.
Putra, A. (2024). "Ritual dan Pengukuran: Etnomatematika dalam Praktik Spiritual di Jawa." Jurnal Matematika dan Pendidikan.
Sari, L. (2022). "Arsitektur dan Simbolisme Matematika di Makam Wali." Jurnal Arsitektur dan Budaya.
Suparno, R. (2021). "Pengaruh Budaya Lokal dalam Pendidikan Matematika: Sebuah Tinjauan." Jurnal Penelitian Matematika.
Yulianto, D. (2020). "Etnomatematika: Matematika dalam Budaya Jawa." Jurnal Etnomatematika.