Pengelolaan kelas di sekolah inklusi menjadi hal yang sangat penting dalam tataran implementasi pendidikan inklusif di tanah air. Dengan terungkapnya pengelolaan kelas menuju pendidikan di SD inklusif, maka akan dapat meminimaisir permasalahan yang dialami oleh  guru kelas dalam mengelola kelas yang beranggotakan anak berkebutuhan khusus. Pembelajaran yang bermakna bukan saja hanya mengajar, bukan saja penyampaian informasi/pesan tetapi juga meliputi perkembangan pribadi siswa, interaksi sosial serta penanaman sikap dan nilai pada diri siswa.
Proses belajar yang bermakna akan terwujud dalam kondisi, suasana iklim kelas yang kondusif, efektif, kreatif, produktif dan menyenangkan. Selain itu terbina hubungan interpersonal yang sehat dan mendorong munculnya perubahan perilaku belajar siswa yang diharapkan.Untuk mencapai iklim kelas tersebut maka diperlukan strategi pengelolaan yang dilakukan guru di dalam kelas.
- Beberapa cara meningkatkan pembelajaran yang ramah (aktif dan inklusif) :
1. PerencanaanÂ
Buat rencana jadwal mingguan kegiatan kelas. Perhatikan apakah peserta didik bekerja sendiri, kelompok, atau seluruh kelas, berikan kegiatan yang berbeda-beda
2. PersiapanÂ
Siapkan tiap kegiatan kelas dengan meninjau kembali rencana pembelajaran. Cek untuk memastikan semua peserta didik berpartisipasi dalam kegiatan belajar
3. Mengumpulkan sumber dayaÂ
Kumpulkan atau buat sumber/media yang diperlukan untuk kegiatannya. Misalnya batu atau barang-bekas yang mungkin bisa digunakan sebagai objek matematika, kerang untuk digunakan dalam kegiatan seni, atau kacang yang bertunas untuk diamati ketika tumbuh dalam pelajaran IPA
4. Menghubungkan pembelajaran pada kegiatanÂ
Apakah kegiatan belajar merupakan diskusi seluruh kelas atau dilakukan oleh kelompok. Materi yang harus dipelajari itu bermakna bagi peserta didik
5. Menghubungkan pembelajaran kepada satu sama lainÂ
Manfaatkan cara peserta didik dapat saling membantu dalam belajar dengan bentuk kelompok dan berpasangan. Cobalah memperkenalkan tutor teman sebaya kapanpun jika memungkinkan
6. Membimbing dan mengamatiÂ
Ketika peserta didik bekerja secara mandiri (baik dikerjakan sendiri, berpasangan, atau kelompok), Guru bekeliling di dalam kelas agar anak bisa bertanya dan guru dapat membimbing anak secara langsung jika ada masalah. Gunakan waktu ini juga untuk melakukan penilaian; misalnya seberapa baik peserta didik berkonsentrasi dan cara mereka berinteraksi
7. Fokuskan pada partisipasiÂ
Upayakan membantu menciptakan kesempatan untuk belajar aktif untuk semua. Misalnya, dalam kelas ini peserta didik perempuan tidak didominasi oleh peserta didik laki-laki, peserta didik yang lebih muda tidak didominasi oleh peserta didik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H