"Mestinya kita harus ingat. Bahwa tujuan hidup di dunia itu adalah untuk kehidupan di akhirat yang kekal. Hidup itu adalah 'nandur' kebaikan-kebaikan, meskipun berat dan yang paling berat adalah mempertahankannya. Sekali lagi, itu yang paling berat. Benteng terbaik kita dalam mengarungi hidup ini adalah sabar dan iman," lanjutnya.
Sementara itu, menurut Maulana, salah satu peserta dari Padang Sumatra Barat yang merupakan pengusaha rumah masakan Padang mengatakan bahwa kegiatan ini sangat baik sekali, khususnya bagi saya secara pribadi yang haus dan perlu siraman-siraman rohani.
"Lebih dalam lagi, pangajian semacam ini, dapat menguatkan dan meningkatkan iman taqwa saya. Mudah-mudahan acara ini tetap istiqomah dan berdakwah semata untuk kebesaran Allah ta'ala," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh peserta Jama'ah yang dikenal dengan panggilan Pak Obenk. Baginya, kegiatan seperti ini perlu kita tumbuh-kembangkan ditengah-tengah kehidupan Masyarakat.
"Dengan cara bermajelis, berkumpul untuk ngaji seperti ini setidaknya menjadi titik awal penyambung silaturrahim. Menjadi titik awal pencegah dan penangkal aliran-aliran dan faham radikal bahkan dengan bermajelis seperti ini menjadi titik awal tindakan-tindakan kriminal dapat dicegah," terangnya. [*]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H