Mohon tunggu...
Roidah Bilqis Vica Basyasyah
Roidah Bilqis Vica Basyasyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Belajar untuk Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila di Era Digital: Tantangan dan Upaya Pengarusutamaan pada Media Massa

3 Januari 2025   02:12 Diperbarui: 3 Januari 2025   02:12 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila di Era Digital: Tantangan dan Upaya Pengarusutamaan pada Media Massa


Halo Mahasiswa UM! Di era digital yang serba cepat dan dinamis ini, pengarusutamaan nilai-nilai Pancasila menjadi semakin urgen atau mendesak. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membuka akses informasi yang luas dan merata, namun juga menimbulkan sebuah tantangan baru bagi upaya pelestarian dan implementasi ideologi bangsa. Sebagai seorang mahasiswa yang mempunyai cita-cita menjadi seorang tenaga pendidik di masa yang akan datang sekitar 4 hingga 5 tahun lagi. 

Saya Roidah Bilqis Vica Basyasyah, mahasiswa Universitas Negeri Malang, Fakultas Ilmu Sosial, Program Studi S1 Pendidikan Sosiologi dengan Dosen Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Ibu Dr. Sri Untari, M.Si. Kali ini saya memberikan beberapa informasi mengenai sebuah Tantangan dan Upaya Pengarusutamaan di Media Sosial.


Indonesia, sebagai negara yang berlandaskan Pancasila, senantiasa menghadapi tantangan dalam mengarusutamakan nilai-nilai luhur pendiri bangsa.  Di era digital yang serba cepat dan berkembang pesat ini, tantangan tersebut semakin kompleks, namun juga membuka peluang baru untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Perkembangan media sosial, misalnya,  menjadi pisau bermata dua; mampu memperkuat persatuan, namun juga bisa menjadi lahan subur penyebaran informasi hoaks dan ujaran kebencian yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

  • Tantangan

1. Perkembangan Teknologi Digital yang Pesat

Sebuah informasi dan konten yang beredar di internet, termasuk media sosial, sangat beragam, dan tidak semuanya sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.  Hoaks (informasi bohong), ujaran kebencian, dan intoleransi sering kali tersebar luas, mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.  Generasi muda, yang merupakan pengguna internet terbesar, rentan terhadap pengaruh negatif ini.
Contoh sebuah informasi atau konten yang sedang lumayan hangat di kalangan Tiktok saat ini yaitu: Seorang perempuan yang sedang membuat konten dengan judul "Aku udah 5 tahun tidak ngomong kasar" di sebuah akun Tiktok @firllynn. Pada sebuah kolom komentar video tersebut banyak sekali pro dan kontra terkait video tersebut.


2. Kurangnya Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila

Di dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi kendala.  Banyak individu dan kelompok yang masih belum sepenuhnya memahami dan menghayati makna dari setiap sila Pancasila.  Akibatnya, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya, masih jauh dari ideal.

Contoh :

  • Bersikap egois dan ingin menang sendiri,
  • Mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan orang banyak,
  • Tidak menghormati dan menghargai hak orang lain,
  • Memanfaatkan kekayaan alam dan seluruh isinya untuk kepentingan pribadi,
  • Menyalahgunakan kekuasaan dan jabatan yang menyengsarakan rakyat.

Rendahnya sebuah pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda muda saat ini. Sebuah paparan informasi yang beragam dan sering kali tidak terfilter membuat mereka terbawa pengaruh negatif.  Akibatnya,  nilai-nilai seperti persatuan, keadilan, dan toleransi yang terkandung dalam Pancasila dapat terbawa oleh arus informasi yang cenderung memecah belah.

  • Upaya

1. Upaya pendidikan karakter: Kurikulum pendidikan di berbagai jenjang terus diperkaya dengan materi yang menekankan nilai-nilai Pancasila.  Upaya ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman dan penghayatan Pancasila sejak dini. 

2. Kampanye digital: Pemerintah menggalakkan sebuah kampanye digital untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila melalui berbagai platform media sosial.  Kampanye ini bertujuan untuk menjangkau generasi muda dan memberikan pemahaman yang lebih luas dan menyeluruh tentang Pancasila. 

3. Peningkatan literasi digital: Pemerintah juga fokus pada peningkatan literasi digital masyarakat,  terutama di kalangan generasi muda.  Upaya ini bertujuan untuk membekali mereka dengan kemampuan untuk menyaring informasi dan menghindari pengaruh negatif di dunia digital. 

4. Penegakan hukum: Pemerintah juga menindak tegas penyebaran informasi hoaks dan ujaran kebencian yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.  Hal ini bertujuan untuk menciptakan ruang digital yang aman dan kondusif bagi pertumbuhan nilai-nilai Pancasila.

Namun, upaya pengarusutamaan nilai-nilai Pancasila di era digital tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah.  Peran serta masyarakat,  terutama generasi muda,  sangat penting dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur tersebut.  Generasi muda perlu aktif dalam menyaring informasi,  menciptakan konten positif,  dan  mengajak orang lain untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. 

Dengan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh era digital dan mengatasi tantangan yang ada, Indonesia dapat mewujudkan masyarakat yang berlandaskan Pancasila, adil, makmur, dan beradab. Diperlukan sinergi antara pemerintah,  lembaga pendidikan,  masyarakat,  dan  media massa untuk memastikan pengarusutamaan nilai-nilai Pancasila di era digital berjalan efektif. Dengan demikian,  Pancasila dapat tetap menjadi landasan kokoh bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di tengah derasnya arus informasi digital yang berkembang secara luas dan seiring berjalannya waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun