Pancasila di Era Digital: Tantangan dan Upaya Pengarusutamaan pada Media Massa
Halo Mahasiswa UM! Di era digital yang serba cepat dan dinamis ini, pengarusutamaan nilai-nilai Pancasila menjadi semakin urgen atau mendesak. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membuka akses informasi yang luas dan merata, namun juga menimbulkan sebuah tantangan baru bagi upaya pelestarian dan implementasi ideologi bangsa. Sebagai seorang mahasiswa yang mempunyai cita-cita menjadi seorang tenaga pendidik di masa yang akan datang sekitar 4 hingga 5 tahun lagi.Â
Saya Roidah Bilqis Vica Basyasyah, mahasiswa Universitas Negeri Malang, Fakultas Ilmu Sosial, Program Studi S1 Pendidikan Sosiologi dengan Dosen Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Ibu Dr. Sri Untari, M.Si. Kali ini saya memberikan beberapa informasi mengenai sebuah Tantangan dan Upaya Pengarusutamaan di Media Sosial.
Indonesia, sebagai negara yang berlandaskan Pancasila, senantiasa menghadapi tantangan dalam mengarusutamakan nilai-nilai luhur pendiri bangsa. Â Di era digital yang serba cepat dan berkembang pesat ini, tantangan tersebut semakin kompleks, namun juga membuka peluang baru untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Perkembangan media sosial, misalnya, Â menjadi pisau bermata dua; mampu memperkuat persatuan, namun juga bisa menjadi lahan subur penyebaran informasi hoaks dan ujaran kebencian yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
- Tantangan
1. Perkembangan Teknologi Digital yang Pesat
Sebuah informasi dan konten yang beredar di internet, termasuk media sosial, sangat beragam, dan tidak semuanya sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Â Hoaks (informasi bohong), ujaran kebencian, dan intoleransi sering kali tersebar luas, mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Â Generasi muda, yang merupakan pengguna internet terbesar, rentan terhadap pengaruh negatif ini.
Contoh sebuah informasi atau konten yang sedang lumayan hangat di kalangan Tiktok saat ini yaitu: Seorang perempuan yang sedang membuat konten dengan judul "Aku udah 5 tahun tidak ngomong kasar" di sebuah akun Tiktok @firllynn. Pada sebuah kolom komentar video tersebut banyak sekali pro dan kontra terkait video tersebut.
2. Kurangnya Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Di dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi kendala. Â Banyak individu dan kelompok yang masih belum sepenuhnya memahami dan menghayati makna dari setiap sila Pancasila. Â Akibatnya, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya, masih jauh dari ideal.
Contoh :
- Bersikap egois dan ingin menang sendiri,
- Mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan orang banyak,
- Tidak menghormati dan menghargai hak orang lain,
- Memanfaatkan kekayaan alam dan seluruh isinya untuk kepentingan pribadi,
- Menyalahgunakan kekuasaan dan jabatan yang menyengsarakan rakyat.
Rendahnya sebuah pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda muda saat ini. Sebuah paparan informasi yang beragam dan sering kali tidak terfilter membuat mereka terbawa pengaruh negatif. Â Akibatnya, Â nilai-nilai seperti persatuan, keadilan, dan toleransi yang terkandung dalam Pancasila dapat terbawa oleh arus informasi yang cenderung memecah belah.
- Upaya
1. Upaya pendidikan karakter: Kurikulum pendidikan di berbagai jenjang terus diperkaya dengan materi yang menekankan nilai-nilai Pancasila. Â Upaya ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman dan penghayatan Pancasila sejak dini.Â