Bahasa Melayu: Bahasa Melayu adalah bahasa asli yang digunakan di Sumatera, Riau, Kepulauan Riau, dan sebagian Kalimantan. Bahasa ini memiliki banyak dialek dan variasi, seperti bahasa Melayu Palembang, bahasa Melayu Riau, dan bahasa Melayu Banjar.
Bahasa Jawa: Bahasa Jawa adalah bahasa asli yang digunakan di Jawa dan Bali. Bahasa ini memiliki banyak dialek dan variasi, seperti bahasa Jawa Tengah, bahasa Jawa Timur, dan bahasa Bali.
 Bahasa Sunda: Bahasa Sunda adalah bahasa asli yang digunakan di Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah. Bahasa ini memiliki banyak dialek dan variasi, seperti bahasa Sunda Banten, bahasa Sunda Priangan, dan bahasa Sunda Cirebon.
Bahasa Minangkabau: Bahasa Minangkabau adalah bahasa asli yang digunakan di Sumatera Barat. Bahasa ini memiliki banyak dialek dan variasi, seperti bahasa Minangkabau Padang, bahasa Minangkabau Bukittinggi, dan bahasa Minangkabau Payakumbuh.
Bahasa Batak: Bahasa Batak adalah bahasa asli yang digunakan di Sumatera Utara. Bahasa ini memiliki banyak dialek dan variasi, seperti bahasa Batak Toba, bahasa Batak Karo, dan bahasa Batak Mandailing.
Setiap ragam bahasa Indonesia mencerminkan keberagaman budaya dan identitas lokal di seluruh wilayah Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional juga mencerminkan keberagaman budaya dan identitas lokal di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk mempertahankan dan menghargai keberagaman budaya dan identitas lokal di seluruh wilayah Indonesia melalui penggunaan dan pengembangan ragam bahasa Indonesia yang berbeda (Yinghan, G. 2020).
Indonesia adalah negara dengan masyarakat multikultural. Keberagaman yang ada di Indonesia merupakan kekayaan yang dimiliki untuk menghadapi era yang terus berubah. Namun, sering keberagaman tersebut menjadi sumber konflik karena kurangnya pemahaman akan keberagaman. Untuk itu, pemahaman sebagai bangsa yang multikultur perlu ditanamkan. Salah satu jalan itu adalah dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sangat dekat dengan kultur atau budaya karena bahasa itu sendiri adalah bagian dari kebudayaan. Pemahaman multikultur sangat penting untuk menanamkan sikap-sikap seperti toleransi ,saling menghargai, hak kesetaraan, dan sebagainya yang merupakan alat preventif konflik sosial.
Integrasi budaya dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat membantu mengatasi konflik sosial dengan menanamkan sikap-sikap yang positif dan memperlihatkan keberagaman budaya dan identitas lokal di seluruh wilayah Indonesia.Â
Hal ini dapat membantu masyarakat Indonesia memahami dan menghargai keberagaman budaya dan identitas lokal di seluruh wilayah Indonesia, sehingga dapat mengurangi konflik sosial yang terjadi. Integrasi budaya dalam pembelajaran bahasa Indonesia juga dapat membantu siswa memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam bahasa daerah tersebut sehingga dapat memperkuat identitas lokal dan mengurangi konflik sosial yang disebabkan oleh perbedaan budaya ( Sutresna, Dewantara, Tantri, 2018).
Kesimpulan
Sejarah bahasa Indonesia bermula dari pengaruh bahasa Melayu dan proses evolusinya yang terkait dengan peristiwa sejarah. Bahasa Indonesia mulai berkembang menjadi bahasa nasional setelah Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta.