Mohon tunggu...
M.TAIFUR ROHMAN
M.TAIFUR ROHMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Salatiga

Hobi Menulis dan Memotret

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Polemik Seputar Penyaliban Nabi Isa AS : Pandangan Al-Qur'an dan Perspektif Sejarah

18 Desember 2024   14:38 Diperbarui: 18 Desember 2024   14:32 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sejarawan Romawi seperti Tacitus dan sejarawan Yahudi seperti Flavius Josephus mencatat bahwa Yesus disalib pada masa pemerintahan Pontius Pilatus (sekitar tahun 30-33 M). Catatan ini dianggap sebagai bukti non-Kristen yang mendukung narasi penyaliban.

Namun, beberapa sejarawan modern mempertanyakan validitas narasi tersebut. Sebagian besar bukti penyaliban hanya bersumber dari literatur agama (Injil) dan beberapa catatan sejarawan sekuler. Tidak ada bukti arkeologis yang secara langsung mengonfirmasi identitas orang yang disalib tersebut.


Analisis Polemik: Pandangan Al-Qur'an vs Sejarah :

1. Perbedaan Fundamental


Penyaliban :  Islam : Tidak disalib, tapi diserupakan

                           Kristen : Disalib di bawah Pontiuspilatus

                           Sejarawan : Disalib menurut catatan romawi

Kebangkitan : Islam : Tidak ada kebangkitan

                              Kristen : Bangkit setelah 3 hari

                             Sejarawan : Tidak mengakui kebangkitan

Pengangkatan : Islam : Diangkat ke langit oleh Allah SWT

                                 Kristen : Tidak ada pengangkatan

                                 Sejarawan : Tidak membahas pengangkatan


Perbedaan ini bersumber dari keyakinan masing-masing agama dan pendekatan historiografi. Pandangan Islam didasarkan pada Al-Qur'an, sementara Kristen mengandalkan Injil. Sebaliknya, sejarawan sekuler cenderung mengandalkan catatan Romawi dan bukti-bukti arkeologis.

2. Peran Israiliyat dalam Tafsir

Israiliyat adalah kisah-kisah yang bersumber dari tradisi Yahudi dan Kristen yang masuk ke dalam tafsir Islam. Beberapa tafsir yang menyebut Yudas Iskariot sebagai sosok yang diserupakan dengan Isa AS, diduga terpengaruh oleh narasi Israiliyat. Namun, banyak ulama modern menolak kisah ini karena Al-Qur'an tidak menyebutkan nama sosok tersebut secara eksplisit.

Kesimpulan

Polemik penyaliban Nabi Isa AS memperlihatkan perbedaan besar dalam pandangan Islam, Kristen, dan Yahudi. Menurut Islam, Isa AS tidak disalib, melainkan diangkat ke langit. Sebaliknya, Kristen meyakini bahwa Yesus disalib dan bangkit setelah tiga hari, sementara Yahudi menganggap Yesus sebagai pengganggu yang dihukum mati.

Sejarawan sekuler mengakui adanya peristiwa penyaliban, tetapi mereka menolak konsep kebangkitan. Mereka hanya mengandalkan sumber-sumber dari catatan Romawi dan Yahudi tanpa mempertimbangkan sisi teologis.

Referensi

1. Al-Qur'an dan Tafsir (Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan Al-Misbah).

2. Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun