Begitu kah sikapmu untuk pahlawan kebaikan di masa corona seperti ini? Apakah harus muncul penolakan dan dijauhi oleh masyarakat. Apakah sehina itu orang yang berjuang untuk membantu orang-orang?Â
Coba kita saling intropeksi diri, seperti itukah sikap warga negara Indonesia yang katanya ramah tamah. Apakah di tengah masa pandemik corona seperti ini kita harus melontarkan kritik tajam kepada berbagai pihak.Â
Bukankah kita selalu diajarkan untuk saling mendukung, kalau kamu peduli apa yang sudah kamu beri? Kita selalu lupa untuk mengapresiasi akan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pihak-pihak tersebut dan hanya berfokus pada hal-hal negatif.
Bentuk apresiasi dapat berupa ucapan terima kasih dan mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan. Kita saling mengingatkan tapi jangan lupa untuk mengapresiasi karena sebagai manusia kita memiliki hati.Â
Kita tidak mengetahui perjuangan setiap orang yang begitu besar, patutkah kita menjatuhkan? Setiap orang rela mengorbankan banyak hal, tapi  kenapa kita dengan mudahnya melontarkan kritik tajam hanya karena satu hal.
Lalu ada yang berkata bahwa itu merupakan resiko dari jabatan dan resiko dari profesi? Karena berani mengambil peran maka berani menyakiti diri sendiri (menjadi pemimpin itu menyakitkan).Â
Peran besar yang diambil memiliki tanggung jawab yang besar, tapi mereka juga manusia, kita juga manusia. Maka bersikaplah untuk memanusiakan manusia, kita memiliki tanggung jawab besar masing-masing.Â
Kalau mereka melakukan kesalahan misal lupa mengerjakan sesuatu lalu kamu menuntut untuk turun jabatan, menyalahkan, menuntut pertanggungjawaban sebagai tenaga medis, bahkan mengatakan sumpah serapah yang tajam, memberikan kritik pedas di media sosial, dan tindakan kejam lainnya.Â
Kalau kita yang tidak melakukan tanggung jawab sebagai rakyat dengan benar, apakah mereka berhak menuntut berhenti jadi warga negara, tidak boleh ke rumah sakit, menyalahkan, meramaikan media sosial dengan hujatan, dan tindakan kejam lainnya. Apakah banyak pemangku kepentingan seperti pemerintah dan tenaga medis melakukan hal tersebut? Tidak bukan?
Mari kita saling sadar, sekali lagi hidup memang bukan tentang apresiasi tapi mengapresiasi orang lain bukankah hal yang gratis dan mudah dilakukan.Â
Selalu ingat, bahwa dunia tidak selalu berporos pada diri sendiri, semesta selalu berputar membolak-balikan takdir setiap manusia, marilah menjadi manusia yang memanusiakan manusia dan budayakan berpikir positif!