Mohon tunggu...
Rohman Hikmat
Rohman Hikmat Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Buku Sebuah rasa/ Duta Baca Jabar/ Duta Bahasa Jabar

Penulis Buku/Duta Baca Jabar

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Padanan Istilah Asing dalam Bahasa Indonesia di Masa Pandemi Corona

9 April 2020   19:00 Diperbarui: 9 April 2020   19:06 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Padanan Istilah Asing dalam Bahasa Indonesia (Sumber : instagram @badanbahasakemendikbud)

 Sejak sebulan lebih Indonesia masih digegerkan dengan pemberitaan mengenai corona. Hampir seluruh media termasuk media sosial selalu memberitakan terkait dengan pemberitaan corona. 

Beberapa istilah asing pun ikut meramaikan setiap pemberitaan yang muncul di tanah air. Istilah-istilah asing yang muncul tersebut merujuk pada bahasa Ratu Elizabeth yaitu bahasa Inggris.

Banyak orang-orang Indonesia mungkin lebih mengenali istilah asing dibandingkan padanan kata dalam bahasa Indonesia. Hal tersebut tentunya disebabkan oleh pemberitaan yang muncul di televisi seperti gelar wicara (Talkshow) dan pemberitaan di media sosial yang menggunakan selipan istilah asing seperti lockdown, work from home, dan istilah asing lainnya yang ramai dibicarakan di masa pandemi Corona.

Beberapa pertanyaan tentu muncul di benak orang Indonesia. Apakah Padanan kata dalam bahasa Indonesia terkait dengan beberapa kata yang ramai di masa pandemi Corona tersebut? 

Meski penggunaan istilah asing lebih sering didengar di telinga, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan tentu bisa kita mulai gunakan sejak sekarang. Berikut padanan istilah asing dalam bahasa Indonesia di masa pandemi corona :

1. Lockdown : Karantina Wilayah

Regulasi yang berada di Indonesia tidak mengenal kata lockdown. Kata yang paling dekat dengan definisi dari  lockdown adalah karantina. Undang-Undang (UU) Nomor 6 tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan telah mengatur mengenai karantina.

Pada Pasal 49 ayat 1, karantina dibagi menjadi 4 jenis yaitu: Karantina Rumah, Karantina Rumah Sakit, Karantina Wilayah, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar oleh Pejabat Karantina Kesehatan. Definisi dari Karantina wilayah adalah pembatasan penduduk dalam suatu wilayah termasuk wilayah pintu masuk beserta isinya yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.

2. Panic Buying : Beli Panik

Dilansir dari instagram @badanbahasakemendikbud yang bersumber dari Macmillan Dictionary, Kompas, bbc.com, Beli panik (panic buying) adalah situasi ketika (sekelompok) orang membeli suatu produk dalam jumlah besar karena khawatir sediaan barang langka. 

Rasa khawatir itu mendorong munculnya tindakan antisipatif karena sedang atau akan terjadi bencana atau kenaikan harga atau terbatasnya sediaan barang. 

"Jadi, beli panik terjadi ketika seseorang atau sekelompok orang kehilangan kontrol diri dalam mengendalikan situasi hatinya. Dampak adanya perasaan kehilangan kendali diri itulah yang mengakibatkan banyak orang panik sehingga membeli barang melebihi kebutuhannya, seperti sembako, penyanitasi tangan (hand sanitizer), dan masker" ujar Dicky Palupessy, Ketua Pusat Krisis Universitas Indonesia dan Wakil Sekjen Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI), Jakarta, Minggu (22-3-2020). 

Jika beli panik dilakukan orang (masyarakat) secara bersama-sama, kenaikan harga menjadi tidak terbendung, stok barang menjadi sedikit di pasar atau toko. Hal itu tentu berisiko tinggi, misalnya orang yang terpapar korona atau paramedis yang benar-benar membutuhkan masker, tidak kebagian masker.

3. Physical Distancing = Pembatasan Fisik

Dilansir dari kompas.com, sejak Jumat (20/3/2020) Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) secara resmi menganjurkan mengganti penggunaan frasa social distancing (pembatasan sosial) menjadi physical distancing (pembaatasan fisik). 

Alasan penggunaan frasa ini adalah untuk mengklarifikasi bahwa ada perintah untuk berdiam diri di rumah demi mencegah virus corona. Namun bukan berarti kita memutus kontak dengan teman atau keluarga secara sosial. 

Harapan dari penggunaan frasa pembatasan fisik (physical distancing), agar memperjelas imbauan dari WHO yakni menjaga jarak fisik untuk memastikan penyakit tidak menyebar bukan berarti membatasi hubungan sosial.

4. Work From Home : Kerja dari Rumah

Dilansir dari mediaindonesia.com, banyak kantor publik, perusahaan swasta maupun pemerintah menyarankan karyawannya bekerja dari rumah (Work From Home). Sehingga istilah tersebut menjadi ramai dibicarakan baik melalui pemberitaan di media termasuk pembicaraan warganet di media sosial.

5. Hand Sanitizer : Penyanitasi Tangan

Sejak ramainya pandemi corona, banyak orang yang kesulitan untuk mencari masker dan penyanitasi tangan (hand sanitizer). Penyanitasi tangan masih diperjual belikan namun dengan harga yang meningkat dibanding harga normalnya.

Lima istilah asing di atas yang ramai menjadi perbincangan publik di masa pandemi corona ini sudah memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia. Bagaimana warganet, sudah tahu padanan katanya bukan?

Yuk mulai dari sekarang kita gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mari kita utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun