Sayangnya strategi pemberian galon sekali pakai yang dipilih Le Minerale tersebut dianggap kurang peduli lingkungan karena menambah volume sampah yang dikhawatirkan lebih mencemari lingkungan, dibandingkan galon isi ulang milik Aqua.
Perdebatan mengenai masalah siapa yang lebih peka lingkungan ini segera mencuat di kalangan publik bahkan menjadi trending topik di platform twitter.
Awalnya Greenpeace melontarkan opini bahwa klaim ramah lingkungan produk galon sekali pakai yang beredar di pasaran hanyalah gimmick semata.
Menurut Juru Kampanye Urban Greenpeace Muharram Atha Rasyadi, kampanye produsen air minum kemasan galon sekali pakai adalah trik umum yang sering digunakan industri dalam memasarkan produk. Merupakan semacam srtategi green washing yang merupakan pencitraan bahwa perusahaan itu mengeluarkan produk ramah lingkungan, yang nyatanya tidaklah demikian.
plastik itu lagi. Bukan mengenalkan pada masyarakat produk baru seperti halnya kemasan galon sekali pakai tersebut.
Menurut mereka, satu-satunya strategi mengurangi sampah plasik adalah tidak memproduksi kemasanDus, perang opini di dunia maya antar warganet pun segera mencuat. Ternyata tak semua mengecam strategi Le Minerale sebagai pilihan yang tak peka lingkungan. Alasannya, plastik galon yang dipakai Le Minerale adalah plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate) dengan kode plastik No.1 yang artinya sangat gampang didaur ulang.
Nah bagaimana dengan Anda sendiri? Setuju dengan Aqua atau setuju dengan strategi Le Minerale? Yang jelas apa pun yang Anda dukung yang penting kita semua harus setuju bahwa kelestarian lingkungan harus diutamakan, entah apa pun strategi yang ingin Anda lakukan. Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H