Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mahasiswa, Tolong Jangan Bohongi Orangtuamu!

27 Agustus 2020   08:29 Diperbarui: 27 Agustus 2020   09:26 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demo mahasiswa memprotes UKT - Sumber Foto: redaksi24.com
Demo mahasiswa memprotes UKT - Sumber Foto: redaksi24.com
Kenyataan getir yang diungkapkan Rekor UNY di atas sekilas terasa paradoks dengan maraknya demo pengurangan dan pembebasan UKT yang meledak di beberapa universitas beberapa waktu lalu.Begitu intensifnya para mahasiswa memprotes penarikan UKT penuh di masa pendemi beberapa waktu lalu hingga beberapa kali menjadi trending topik yang tentunya sangat menyentil dan menggelitik para pengelola perguruan tinggi yang diprotes.

Entah akhirnya tuntutan mereka telah diakomodir oleh pihak universitas atau tidak, yang jelas protes tersebut mereda dengan sendirinya.

Dus, cuitan Sutrisna Wibawa di atas tentunya bisa memberitahukan kepada kita bahwa tuntutan para mahasiswa itu ternyata tidak sia-sia. Entah mengurangi atau bahwa membebaskan beban UKT dengan persyaratan tertentu, yang jelas tuntutan para mahasiswa berhasil mendapatkan respon dari kampusnya masing-masing.

Sayangnya, penyelewengan dispensasi yang dilakukan oleh sebagian oknum mahasiswa seperti yang diungkapkan rektor UNY di atas merupakan pengkhianatan perjuangan yang mencoreng muka para mahasiswa itu sendiri.

Bukankah pada saat demo pengurangan atau pembebasan UKT, salah satu alasan yang diungkapkan oleh para mahasiswa adalah karena tidak ingin membebani dan memberatkan orang tua mereka.

Lalu kenapa ketika tuntutan mereka akhirnya berhasil, justru alasan agar tidak membebani orang tua di atas justru mereka ingkari?

Poster tuntutan mahasiswa terkait UKT - Sumber Foto: alkhairaat.com 
Poster tuntutan mahasiswa terkait UKT - Sumber Foto: alkhairaat.com 
Semoga saja kelakuan negatif di atas tidak dilakukan oleh aktivis-aktivis mahasiswa yang melakukan demo pengurangan atau pembebasan UKT di masa pandemi kemarin.Semoga saja sebagian besar mahasiswa-mahasiswa Indonesia, masih mampu kita harapkan untuk menjadi agen perubahan (agent of change), menjunjung tinggi idealisme dan moralitas luhur, serta pejuang yang berani bagi kesejahteraan dan keadilan. Tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun