Pun dengan kandidat yang sempat dianggap kuat lainnya seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies yang sebelumnya sempat memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi untuk pencapresan 2024, ternyata seiring waktu semakin menurun dan menjadi rendah elektabilitasnya.
Sementara itu, kandidat-kandidat baru yang mulai dianggap potensial juga terus bermunculan dan pelan-pelan mulai menabung modal popularitas dan elektabilitas yang nanti akan diperlukan.
Muncul nama-nama seperti Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono (AHH), Puan Maharani, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Susi Pudjiastuti, Erick Thohir, Sandiaga Uno dan lain-lainnya yang memperkaya kasak-kusuk persiapan Pilpres 2024 saat ini.
Yang jelas, meskipun pertarungan Pilpres 2024 masih jauh di depan, banyak kalangan partai politik (parpol), maupun tokoh-tokoh populis yang mulai menjalankan strategi tersembunyi mereka terkait hajat tersebut.
Ada yang sekadar melakukan cek ombak, meningkatkan nilai tawar (bargaining power) politis, investasi politis, mencari perhatian, benar-benar ingin mencoba keberuntungan sebagai capres, mendongkrak popularitas pribadi maupun partai dan banyak laiknya.
Ternyata strategi inilah yang menurut saya tengah dilakukan oleh Partai Solidaritas Indonesia sekarang ini. Partai pendatang baru pemilu 2019 kemarin yang mengklaim dirinya sebagai partainya generasi milenial tersebut tiba-tiba mensosialisasikan seorang selebritis/musisi Giring Ganesha untuk Capres 2024.
Secara mengejutkan, tiba-tiba billboard, baliho, banner bertajuk "Giring Untuk Presiden 2024" muncul dimana-mana. Nyata dalam billboard tersebut, PSI sebagai partai yang resmi mengusungnya.
Dukungan PSI terhadap eks vokalis kelompok band "Nidji" ini sebenarnya tidaklah mengejutkan. Pasalnya  lelaki yang bernama lengkap Giring Ganesha Djumaryo tersebut saat ini memang tengah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSI. Jadi wajarlah jika PSI mendukung Plt Ketumnya.
Sejenak masyarakat meragukan keseriusan Giring sendiri dalam pencapresan kali ini. Pasalnya selain kiprah politik Giring bersama PSI yang baru seumuran jagung dan belum begitu terdengar oleh masyarakat, selama ini Giring juga tidak memiliki rekam jejak yang layak diunggulkan dalam bidang kepemimpinan.
Namun, melalui konperensi pers seperti yang dikutip jatimtimes.com (24/8), Giring menegaskan keseriusannya terkait pencapresan dirinya tersebut.
"Pencalonan ini berangkat dari keinginan melibatkan diri dalam politik nasional. Untuk ikut menentukan arah masa depan Indonesia," tekadnya tegas.
Pernyataan Giring tetsebut sesuai dengan bodycopy yang ada di beberapa materi kampanye komunikasi pencapresannya yang berbunyi sebagai berikut: