politik tersebut masih terlihat lama di depan mata kita.Â
Sesuai agenda normal pesta demokrasi Indonesia yang telah dijalankan selama ini, rencananya Pemilihan Umum (Pemilu) yang berisi Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) akan digelar pada tahun 2024 mendatang.Memang secara hitung-hitungan waktu sepertinya agendaNamun secara strategi komunikasi politik agenda tersebut terasa pendek dan mendesak.Karena itulah kasak-kusuk pencapresan, konsolidasi antar partai, penggalangan kekuatan dukungan, perburuan kandidat potensial, membangun pencitraan, uji popularitas elektabilitas, serta hajat-hajat politik lainnya sudah mulai dilakukan sejak sekarang.
Apalagi peta kekuatan politik serta peta kekuatan kandidat yang akan berlaga belum teraba sama sekali. Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mungkin masih memiliki dukungan yang sangat kuat, telah habis kesempatannya untuk maju kembali.Â
Sesuai Undang-Undang, Jokowi yang sudah menjabat selama 2 periode, mutlak tak bisa mencapreskan diri kembali. Kecuali pada masa pemerintahan 2019-2024 sekarang, DPR/MPR berhasil merevisi UU sehingga memungkinkan adanya presiden sebanyak 3 periode pemerintahan.
Jika imajinasi 3 periode ini berhasil menjadi kenyataan, maka pertarungan Pilpres 2024 akan sangat seru. Boleh jadi selain Jokowi yang maju sebagai capres kembali, Presiden Kelima Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang notabene masih nampak sehat dan bugar akan ada yang mencalonkannya kembali.Â
Tak terbayangkan betapa serunya pertarungan Pilpres 2024 jika Presiden Jokowi berlaga melawan Presiden Kelima SBY, yang keduanya sama-sama pernah dipilih langsung oleh rakyat untuk menjabat presiden selama 2 periode pemerintahan.
Namun sepertinya biarlah imajinasi 3 periode tersebut menjadi khayalan semata. Biarlah SBY dan Jokowi, mandeg mandhito dan menjadi bapak bangsa yang menebar persatuan bagi seluruh bangsa.Â
Biarlah keduanya mencurahkan energi mereka yang tersisa untuk bersatu menjaga Indonesia daripada bertarung untuk jabatan presiden yang sama-sama pernah mereka rasakan sebelumnya.
Tanpa keikutsertaan Jokowi maupun SBY pun, pergelaran Pilpres 2024 diprediksi berjalan dengan tak kalah seru. Pasalnya ketiadaan kandidat capres yang sudah menonjol dari sekarang ini, maka kekuatan para kandidat capres 2024 nanti diperkirakan akan merata.
Berdasarkan beberapa survei mengenai popularitas dan elektabilitas yang telah beberapa kali diadakan, memang Prabowo telah muncul sebagai kandidat terkuat capres 2024, sampai saat ini.Â
Namun melihat jejak kegagalan Prabowo pada pencapresan sebelumnya, serta menimbang usia dirinya, masihkah Prabowo akan turun bertarung sebagai capres kembali?
Akankah popularitas dan elektabilitas yang telah dimiliki Prabowo sekarang akan tetap menjadi yang tertinggi hingga 2024 nanti?